Salin Artikel

Curhat Satpol PP Bubarkan Kerumunan Warga: Kita Juga Takut Penyakit

Tak terkecuali personel Satpol PP yang dalam Pergub DKI Jakarta No 41 Tahun 2020 berwenang menindak pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kasie Ops Satpol PP Jakarta Timur Badrudin mengaku, jajarannya juga khawatir ancaman penularan Covid-19 saat bertugas membubarkan kerumunan.

"Sayang sekali masyarakat masih banyak yang belum sadar, termasuk kita Satpol PP juga manusia yang takut dengan penyakit," kata Badrudin di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Dia mencontohkan kerumunan pedagang kaki lima (PKL) dan warga di kanal banjir timur (KBT), Kecamatan Duren Sawit pada Kamis (21/5/2020) malam.

"Di Pasar Perumnas (Klender) juga ada (pedagang) yang positif (Covid-19). Jalur BKT ini wilayah Pondok Bambu lumayan tinggi kasusnya," ujarnya.

Badrudin menuturkan, banyak warga yang belum sadar mudah dan cepatnya ancaman penularan Covid-19 lewat droplet (partikel air liur).

Padahal droplet yang muncrat saat berbicara, batuk, dan bersin mudah mengenai orang lain bila tak ada physical distancing.

"Makannya kita anggota Satpol PP juga kita siapkan, pakai PDL (pakaian dinas lengkap) lengan panjang dan sarung tangan," tuturnya.

Dalam pembubaran kerumunan PKL dan warga di sepanjang KBT kemarin malam, petugas gabungan memang tampak mengenakan PDL dan sarung tangan.

"Kita gabungan anggota Satpol PP tingkat kota dan Kecamatan Duren Sawit menertibkan jalur BKT ini. Kita akan terus lakukan, besok akan terus dilakukan juga biar masyarakat sadar," lanjut Badrudin.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mencatat, hingga Kamis (21/5/2020) kemarin, ada 6.220 kasus konfirmasi positif.

Jumlahnya bertambah 70 orang dibandingkan data sehari sebelumnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, dari total 6.220 orang positif, sebanyak 1.536 orang dinyatakan telah sembuh dan pasien meninggal sebanyak 498 orang.

1.955 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.231 orang melakukan self isolation di rumah.

Hingga hari ini, terdapat orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 12.783 orang, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 10.925 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 8.061 orang.

Sebanyak 10.665 ODP sudah selesai dipantau dan 260 masih dipantau. Sementara itu, 7.410 PDP sudah pulang dari perawatan dan 651 lainnya masih dirawat. (Bima Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Curhat Satpol PP Saat Bubarkan Kerumunan Warga: Kita juga Manusia yang Takut Penyakit."

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/22/11380381/curhat-satpol-pp-bubarkan-kerumunan-warga-kita-juga-takut-penyakit

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke