"Distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 39 persen dari arah timur, 34 persen dari arah barat, dan 27 persen dari arah selatan," jelas Corporate Communication & Community Development Group Head, Dwimawan Heru melalui keterangan tertulis pada Sabtu (23/5/2020).
Ke arah timur, total kendaraan yang meninggalkan Jakarta tembus 169.549, terbagi ke dua gerbang tol (GT).
Di GT Cikampek Utama (pengganti Cikarang Utama), tercatat 96.693 kendaraan lolos dari Jakarta menuju Jalan Tol Trans Jawa.
Di GT Kalihurip Utama, untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi, total tercatat 72.856 kendaraan keluar Jakarta.
Ke arah barat, Jasa Marga mencatat 146.276 kendaraan meninggalkan Jakarta via GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang, turun sebesar 43 persen dibanding Lebaran tahun 2019.
Sementara ke arah selatan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi mencapai 115.168 kendaraan, turun 31 persen dibandingkan Lebaran tahun 2019.
Catatan Jasa Marga selama 6 hari itu jauh lebih besar ketimbang jumlah kendaraan dari Jakarta yang diminta putar balik oleh polisi dalam sebulan.
Sejak Operasi Ketupat dimulai 24 April 2020, polisi mencatat ada 30.900 kendaraan diputar balik, termasuk di ruas jalan-jalan arteri.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, polisi akan tegas menghadapi para pemudik dari Jakarta mulai sekarang.
Menurut dia, dalih "kepentingan kerja" yang dipakai para pemudik buat kucing-kucingan dengan petugas akan ditolak.
"Petugas sekarang tegas. Mulai hari ini hari kerja sudah tidak ada (libur)," kata Yusri kepada wartawan, Sabtu.
"Mulai hari ini hari kerja sudah tidak ada (libur). Jadi tidak ada alasan lagi bagi orang-orang yang mudik, yang kemarin beralasan 'saya kerja di tempat tersebut, saya pulang kerja'," jelas dia.
Yusri mengklaim polisi akan lebih tegas mulai hari ini, sehubungan dengan telah datangnya masa libur Lebaran.
"Sekarang karena tidak ada kerja, maka siapa pun yang keluar dari wilayah Kota Jakarta akan kami kembalikan semuanya," pungkas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengingatkan masyarakat di Jakarta untuk tidak mudik Lebaran 1441 Hijriah.
Anies berujar, arus mudik dan arus balik berpotensi menyebabkan gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
Padahal, pergerakan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 di Jakarta saat ini mulai terkendali.
Karena itu, Anies meminta warga untuk melindungi saudara-saudaranya di kampung dan warga lainnya dengan tetap tinggal di Jakarta.
Anies mengingatkan, orang yang merasa sehat belum tertentu terbebas dari Covid-19.
"Banyak di antara kita yang sudah terpapar Covid-19 tapi tidak memiliki gejala. Inilah yang sangat berbahaya. Kalau tidak punya keluhan bukan berarti aman," kata Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/23/16515681/6-hari-terakhir-430993-kendaraan-tinggalkan-jakarta-via-tol