Salin Artikel

Kasus Covid-19 DKI Jakarta: Tertinggi April, PSBB Berakhir 4 Juni

Pada Senin (1/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mencapai 7.383 pasien.

Dari total pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu, 2.246 pasien dinyatakan telah sembuh, sementara 521 pasien meninggal dunia.

Kasus tertinggi pada April

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, kasus positif pertama Covid-19 di Ibu Kota dilaporkan pada 3 Maret 2020. Kala itu, ada tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Sejak saat itu, pasien positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah.

Dalam periode tiga bulan atau hingga 31 Mei 2020, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 7.272 pasien.

Sepanjang Mei 2020, sejak 1 sampai 31 Mei, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 3.134 orang.

Angka kasus Covid-19 pada Mei sedikit menurun dibandingkan April 2020.

Dalam kurun waktu 1 sampai 30 April 2020, dilaporkan ada 3.397 orang yang terinfeksi virus corona.

Kasus positif Covid-19 sepanjang April 2020 ini tertinggi dibandingkan Mei dan Maret 2020.

Bahkan, tambahan kasus tertinggi juga terjadi pada April 2020, tepatnya pada 16 April. Ada 223 pasien positif Covid-19 yang dilaporkan kala itu.

Sementara pada periode Maret 2020, total kasus positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 741 pasien.

Seiringnya bertambahnya kasus positif Covid-19 di Jakarta, grafik pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut juga terus menanjak.

Di Jakarta, pasien yang pertama kali sembuh dari Covid-19 tercatat pada 18 Maret 2020. Ada 13 pasien yang dinyatakan sembuh pada waktu itu.

Dalam kurun waktu 18 Maret hingga 31 Mei 2020, jumlah kumulatif pasien sembuh sebanyak 2.102 orang.

Pasien sembuh dari Covid-19 melonjak pada Mei 2020. Terhitung sejak 1 sampai 31 Mei, sebanyak 1.690 pasien dinyatakan telah sembuh.

Lonjakan tertinggi terjadi pada 12 Mei 2020, ada 426 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Sementara sepanjang April 2020, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Jakarta berjumlah 363 orang.

Pada 29 April 2020, jumlah kumulatif pasien yang dinyatakan sembuh untuk pertama kalinya melampaui jumlah kumulatif pasien meninggal.

Hingga 29 April, ada 412 pasien yang dinyatakan sembuh, sementara pasien meninggal berjumlah 381 orang.

Angka pasien sembuh pada April 2020 juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Sejak 18 sampai 31 Maret 2020, ada 49 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Hingga saat ini, grafik jumlah pasien sembuh di Jakarta masih naik turun.

Grafik angka kematian stagnan

Berbeda dengan grafik jumlah pasien sembuh, grafik angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta cenderung stagnan.

Pasien positif Covid-19 di Jakarta yang pertama meninggal dilaporkan pada 3 Maret 2020, yakni satu pasien meninggal.

Sejak waktu kematian pasien pertama hingga 31 Mei 2020, ada 520 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Khusus periode Mei 2020, ada 139 pasien yang meninggal dunia. Pasien yang meninggal tiap harinya, sepanjang Mei 2020, berkisar antara 1-12 orang.

Sementara sepanjang April 2020, total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta sebanyak 297 orang, tertinggi dibandingkan Mei dan Maret 2020.

Jumlah pasien meninggal tertinggi pun terjadi pada April 2020, tepatnya 19 April, sebanyak 35 pasien meninggal.

Sementara dalam kurun waktu 3 sampai 31 Maret, ada 84 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.

Data pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19

Meski pasien positif Covid-19 di Jakarta yang meninggal sampai 31 Mei 2020 berjumlah 520 orang, nyatanya, jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 hampir lima kali lipat lebih banyak.

Sejak awal Maret hingga 31 Mei 2020, tercatat ada 2.487 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pasien Covid-19.

Sepanjang Mei 2020, terhitung 1 sampai 31 Mei, ada 890 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19.

Sementara pada April 2020, sebanyak 1.241 jenazah dimakamkan dengan prosedur tersebut. Angka itu tertinggi dibandingkan data pada Mei dan Maret 2020.

Pada periode Maret 2020, ada 356 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19.

Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto pernah mengatakan, jenazah yang dimakamkan dengan prosedur itu belum tentu merupakan pasien positif Covid-19.

Sebagian besar masih berstatus suspect (dicurigai) Covid-19, seperti orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), karena belum dites atau hasil tes belum rilis saat meninggal.

"Ada orang-orang berstatus ODP, PDP, yang meninggal, sesuai protokol kesehatan, (jenazah) mereka harus diperlakukan sebagaimana (jenazah) orang-orang yang menderita Covid-19," kata Catur, Senin (6/4/2020).

PSBB Jakarta: diperpanjang hingga berakhir 4 Juni

Tingginya kasus Covid-19 di Jakarta pada April 2020 membuat Pemprov DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10 April 2020.

PSBB yang semula diterapkan hingga 23 April itu bahkan diperpanjang karena kasus Covid-19 di Ibu Kota masih terus bertambah.

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa pergerakan kasus positif Covid-19 masih terus bertambah dan kecepatannya relatif tetap," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan keputusan perpanjangan masa PSBB, Rabu (22/4/2020).

PSBB tahap kedua berlaku pada 24 April sampai 21 Mei 2020.

Setelah itu, Anies kembali memperpanjang PSBB selama dua pekan, meskipun pergerakan virus corona di Jakarta mulai terkendali, berdasarkan data tingkat penularan Covid-19.

Anies berharap PSBB tahap ketiga menjadi PSBB penghabisan di Ibu Kota. Dia meminta warga makin disiplin untuk tetap berada di rumah selama masa PSBB.

PSBB tahap ketiga ini akan berakhir pada 4 Juni 2020.

"Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni. Ini akan bisa jadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," kata Anies mengumumkan PSBB tahap ketiga, Selasa (19/5/2020).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/02/14162781/kasus-covid-19-dki-jakarta-tertinggi-april-psbb-berakhir-4-juni

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke