JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini aktif menelusuri kasus-kasus baru positif Covid-19 di Ibu Kota.
Penelusuran itu menimbulkan peningkatan kasus di Jakarta.
"Kami malah mengaktifkan pencarian kasus. Jadi namanya active case finding, itu kami kerjakan. Karena itulah kemudian kami mendapatkan (kasus) positif lebih banyak," ujar Anies di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020).
Anies menyampaikan, wabah Covid-19 hingga kini masih ada di Jakarta.
Karena itu, yang diperlukan adalah terus menelusuri kasus-kasus baru, terutama pada orang-orang tanpa gejala.
Dengan demikian, orang tanpa gejala yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) langsung menjalani isolasi mandiri atau dirawat agar tidak menularkan virus kepada orang lain.
"Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya angkanya turun, bahaya itu," kata Anies.
Kasus positif Covid-19 yang teridentifikasi pada 9 Juni 2020 tercatat paling tinggi sejak munculnya kasus Covid-19 di Jakarta.
Pada waktu itu, jumlah kasus baru tercatat 239 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, dari 239 kasus baru, 110 kasus di antaranya terdeteksi berdasarkan hasil active case finding yang dilakukan 20 puskesmas.
Melalui active case finding, Pemprov DKI menargetkan 2.230 pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya untuk menelusuri kasus-kasus baru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/14/12462351/tren-positif-covid-19-meningkat-anies-kami-aktifkan-pencarian-kasus