Salin Artikel

Ketua RT Ungkap Siapa Russ Medlin, Buron FBI yang Tertutup dan Gemar Sewa PSK Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Buronan FBI Russ Albert Medlin sedang jadi perbincangan publik setelah ia ditangkap polisi karena menyewa jasa PSK anak di bawah umur untuk memenuhi syahwatnya. 

Pria asal Amerika Serikat ini ditangkap di kediamannya di kawasan kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 15 Juni 2020.

Kini, pria tersebut mendekam di ruang tahanan Polda Metro Jaya, guna mengikuti proses hukum.

Widyo Utomo selaku ketua RT02/03 mengaku kaget ketika tahu salah satu warganya berstatus buron FBI dan terlibat kasus prostitusi anak. 

Dia mengaku kaget lantaran Medlin dikenal pendiam dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

Widyo kemudian mengungkap fakta baru, terkait detik-detik tertangkapnya Medlin hingga pengakuan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah pria tersebut.

Berikut fakta baru yang terungkap di tempat kejadian perkara:

1. Warga curiga banyak wanita muda datang ke rumah Medlin.

Medlin memang dikenal tertutup kepada warga sekitar. Namun, beberapa warga mulai curiga dengan aktivitas di rumah Medlin. Pasalnya, warga sering mendapati perempuan-perempuan mencurigakan keluar masuk rumah Medlin.

Tidak hanya itu, Medlin juga tidak melaporkan diri ke pihak RT ketika ingin tinggal di rumah tersebut.

Medlin diketahui disewakan rumah oleh seseorang bernama Frans. Namun, Widyo juga belum pernah bertemu dengan Frans sebelumnya.

Bahkan Widyo baru berkomunikasi dengan Frans pasca Medlin ditangkap di rumah tersebut.

"Setelah kejadian kemarin (penangkapan) saya besoknya WhatsApp Pak Frans karena saya dapat nomernya dari polisi. Saya minta KTP nya karena disuruh Bu RW minta KTPnya. Cuma sampai sekarang belum dikasih," ujar Widyo.

2. Saat dihampiri polisi, Medlin menolak buka pagar.

Setelah melakukan penyelidikan atas laporan warga, polisi pun akhirnya menghampiri rumah Medlin.

Saat penggerebekan pada Senin (15/6/2020), polisi sempat meminta Medlin membuka pagar rumah. Namun, permintaan itu tak dipedulikan Medlin sehingga polisi harus masuk secara paksa.

"Itu alasan polisi pada loncat (pagar) karena bulenya enggak mau buka pagar, makanya langsung digerebek," kata Widyo.

Saat masuk ke dalam rumah, polisi langsung mengamankan Medlin beserta tiga perempuan di bawah umur yang ada di dalamnya.

Usai penggerebekan, Widyo dipersilakan masuk oleh polisi untuk menjadi saksi.

"Saya lihat orang asingnya diborgol, ada tiga perempuan di bawah umur, kemudian komputer dan HP juga lagi diselidiki," ucap dia.

3. Sempat ajak ART bersetubuh.

Pengakuan baru datang dari seorang asisten rumah tangga (ART) yang baru bekerja dengan Medlin selama beberapa minggu. 

Widyo menceritakan pengakuan salah satu ART yang masih di bawah umur saat diajak bersetubuh dengan Medlin.

"Jadi memang (ART) sempat diajak (berhubungan intim) juga. Dia (Medlin) ngomongnya pakai yang translate dari HP, tapi pembantunya bilang enggak mau. Itu juga masih kecil pembantunya," kata dia.

Namun, Widyo mengaku ART tersebut tidak cerita apakah pernah mendapat perlakuan kasar dari Medlin atau tidak.

Setelah Medlin ditangkap, dua orang pembantu itu masih berada di rumah tersebut. Namun dalam waktu dekat dia akan pulang kembali ke tempat penyaluran ART.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/18/07045911/ketua-rt-ungkap-siapa-russ-medlin-buron-fbi-yang-tertutup-dan-gemar-sewa

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke