Salin Artikel

Zona Merah Covid-19 di Kota Tangerang Kini Sisa 12 RW

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah menerapkan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) di tingkat Rukun Warga (RW), kini hanya tersisa 12 RW yang dinyatakan masih dalam zona merah.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan menyusutnya jumlah zona merah dalam kurun waktu seminggu cukup tinggi.

Pada Senin (15/6/2020) pekan lalu terdapat 22 RW dinyatakan zona merah. Data terakhir pada Senin (22/5/2020) kemarin berkurang hingga tersisa 12 RW saja.

"Total ada 60 RW yang masih menjalankan PSBL-RW dengan rincian 12 RW yang masuk dalam kategori zona merah dan 48 RW pada Zona Kuning," ujar Arief dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Arief mengatakan, penurunan jumlah zona merah di tingkat RW tersebut merupakan keberhasilan dari konsep PSBL sendiri.

"Alhamdulillah penerapan konsep PSBL-RW mulai membuahkan hasil," tutur Arief.

Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, Arief mengatakan data tersebut bisa saja meningkat kembali apabila masyarakat tidak waspada.

Zona yang saat ini berwarna kuning saat ini masih berpotensi untuk menjadi merah kembali atau sebaliknya.

"Tetap terapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), selalu gunakan masker jika keluar rumah, serta jangan lupa tetap menjaga physical dan social distancing," kata Arief.

Seperti diketahui Kota Tangerang memiliki 1.014 wilayah RW dan dinyatakan 48 masih berstatus zona kuning, dan 12 masih dalam status zona merah, sisanya sebanyak 954 sudah berstatus zona hijau.

Kasus Covid-19 di Kota Tangerang per tanggal 22 Juni sudah menembus angka 451 seperti dilansir covid19.tangerangkota.go.id.

Dari 451 kasus di antaranya 31 dinyatakan meninggal dunia, 340 pasien sembuh, dan 80 pasien masih dalam perawatan.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 1.130, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.771 kasus dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 1.258 kasus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/23/09185471/zona-merah-covid-19-di-kota-tangerang-kini-sisa-12-rw

Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke