Salin Artikel

Dirut AP II Ungkap Tiga Isu Krusial agar Bisnis Penerbangan Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu bisnis yang berdampak besar akibat Covid-19 adalah penerbangan, yang mengalami "turbulensi" karena sepinya pergerakan orang.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, ada tiga isu krusial yang harus diperhatikan setiap pemegang bisnis penerbangan di masa pandemi Covid-19.

Tiga isu yang dimaksud adalah slot time, rute penerbangan, dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute.

"Slot time penerbangan harus dimaksimalkan, lalu rute penerbangan harus kembali diaktifkan, dan frekuensi penerbangan di rute yang sudah aktif harus ditingkatkan dari yang ada sekarang," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Awaluddin mengatakan, PT Angkasa Pura II sebagai operator bandara akan memaksimalkan slot time penerbangan di bandara.

Angkasa Pura II, kata Awaluddin, akan mengatur jadwal agar maskapai tidak mengajukan penerbangan hanya di jam-jam tertentu saja.

"Sehingga banyak alternatif pilihan jam penerbangan bagi pengguna jasa," ujar Awaluddin.

Selain slot time, Awaluddin juga mengaku sudah berdiskusi dengan maskapai perihal rute-rute yang belum aktif agar kembali diaktifkan.

Kemudian, untuk rute yang sudah aktif, Awaluddin menilai harus ada peningkatan frekuensi penerbangan agar bisa menjadi alternatif bagi pengguna jasa.

"Harus dipikirkan bagaimana seluruh stakeholder transportasi udara ini, bersama-sama dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat," tutur dia.

Data terakhir yang diterima Kompas.com, penerbangan masih belum bergairah setelah diterbitkannya beragam aturan untuk perjalanan orang, termasuk syarat uji swab ataupun rapid test bagi calon penumpang.

Per 17 Juni 2020, rerata jumlah pergerakan penumpang di 19 Bandara Angkasa Pura 2 mencapai 16.000 orang. Khusus Bandara Soekarno-Hatta hanya mencapai 6.000-7.000 penumpang saja per hari.

Jumlah untuk Bandara Soekarno-Hatta masih sangat kecil dibandingkan hari normal sebelum pandemi Covid-19 yang bisa menembus angka rata-rata 150.000 pergerakan penumpang per hari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/23/16350791/dirut-ap-ii-ungkap-tiga-isu-krusial-agar-bisnis-penerbangan-bertahan-di

Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke