Protokol kesehatan yang harus diikuti antara lain menggunakan masker dan menghindari terjadinya kerumunan.
Mujiyono mengatakan, saat ini Jakarta masih berada dalam fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19.
"New normal harus benar-benar dimulai, masa transisi benar-benar harus dimulai dengan catatan protap Covid-19 tetap dijaga. Itu sebetulnya intinya," kata Mujiyono, Kamis (25/6/2020).
Ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan kegiatan CFD jika tingkat kedisiplinan masyarakat rendah dalam menerapakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kalau belum ada kesadaran masyarakat mendingan CFD enggak usah karena beresiko (menjadi tempat penularan Covid-19)," ujar anggota Fraksi Demokrat itu.
Mujiyono sebelumnya menyarankan agar Pemprov DKI menggelar CFD di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Jakarta.
Pelaksanaan CFD di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin telah diputuskan untuk ditiadakan sementawa waktu lantaran saat CFD pada hari Minggu lalu kawasan Sudirman-Thamrin ramai dan warga mengabaikan protokol kesehatan.
Berdasarkan evaluasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah orang yang melakukan kegiatan saat CFD pada Minggu kemarin sebanyak 40.155 orang. Rinciannya, 21.342 orang pejalan kaki dan 18.813 orang pesepeda.
Walau di kawasan Sudirman-Thamrin tak lagi digelar CFD untuk sementara, Pemprov DKI menyediakan 32 titik yang bakal digunakan sebagai lokasi CFD.
"Kami identifikasi ada 32 lokasi. Ada 7 lokasi yang memang rutin digunakan sebagai HBKB wilayah, ditambah 25 ruas jalan yang juga akan dioptimalkan sebagai ruang publik bagi warga yang akan berolahraga," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/25/18250291/cfd-diusulkan-untuk-ditiadakan-jika-warga-tak-patuhi-protokol-kesehatan