Salin Artikel

4.000 Paket Sembako dari Pemprov Jabar Tak Tersalurkan di Depok karena Retur

PT Pos Indonesia selaku pihak yang diberi amanat menyalurkan bantuan mengaku bahwa 4.000 paket itu tak tersalurkan lantaran permasalahan alamat dalam data penerima bansos.

Kepala Kantor Pos Kota Depok, Diki Hendrawansah menjelaskan, sekitar 4.000 paket dari total 47.000 paket itu termasuk dalam kategori "retur".

Sebagian besar, kata dia, sudah disalurkan ke yayasan-yayasan yatim piatu, panti jompo, hingga pondok pesantren.

"Kemarin ada yang retur karena pindah alamat, meninggal tanpa ahli waris, dan dobel bantuan," ujar Diki kepada wartawan mengenai 4.000 paket yang tak tersalurkan itu, Senin (29/6/2020).

"Data ini (penerima bantuan sosial) valid tapi saat distribusi meninggal atau pindah, itu kan bukan berarti data tidak valid, tetapi memang terjadi secara bersamaan saja," kata dia.

Sebagai informasi, 47.000 paket itu disalurkan selama 3 bulan lama, yakni sejak hari pertama penerapan PSBB di Depok pada 15 April 2020 hingga Juni lalu.

Masing-masing paket berisi sembako senilai Rp 350.000 dan uang tunai Rp 150.000.

Akibat dari insiden ini, total ada 256 tray atau nyaris setengah ton telur yang dimusnahkan oleh Kantor Pos, disaksikan oleh perwakilan Dinas Perdagangan serta Dinas Sosial Kota Depok pada Sabtu (27/6/2020) lalu.

"Telur yang tersisa, sebagian besar atas petunjuk juga dari Pemprov dengan Dinas Sosial serta Dinas Perdagangan, kami salurkan ke yayasan yatim piatu, lanjut usia, pondok pesantren," klaim Diki.

"Yang kami musnahkan hanya 256 tray. Telur itu busuk atau tidak, kami tidak tahu. Tapi, berdasarkan perhitungan waktu sepertinya sudah tidak layak konsumsi. Jadi alangkah baiknya kami musnahkan daripada mengganggu kesehatan," imbuh dia.

Terpisah, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan bahwa permasalahan ini seluruhnya jadi tanggung jawab Kantor Pos.

"Berkenaan dengan paket bansos Provinsi Jawa Barat yang diberitakan banyak membusuk, dengan ini disampaikan bahwa tanggung jawab distribusi bansos Provinsi Jawa Barat adalah lembaga yang secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Kantor Pos," jelas Idris dalam keterangan tertulis, Minggu (28/6/2020).

"Dengan demikian Kantor Pos yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian bansos Provinsi Jawa Barat hingga ke penerima manfaat sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/29/17062231/4000-paket-sembako-dari-pemprov-jabar-tak-tersalurkan-di-depok-karena

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke