Pasalnya, para pedagang diketahui tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan Pemprov DKI.
"Dalam praktiknya, jumlah pengunjung tidak terpengaruh ganjil genap. Praktiknya (penjual) tetap datang. Hari ganjil, penjual genap menitip penjual ke yang ganjil," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk menghapuskan sistem ganjil genap dan mengembalikan operasional seluruh pasar yang ada seperti sediakala mulai Kamis (2/7/2020) besok.
Pemprov DKI hanya membatasi jumlah pengunjung di dalam pasar sehingga tidak melebihi 50 persen kapasitas pasar.
Penerapan pembatasan jumlah pengunjung itu akan dipantau oleh anggota TNI dan Polri.
"Jadi lebih penting kita mengendalikan jumlah orang masuknya daripada kendalikan di dalamnya. Ini bagian proses pembelajaran di kita bahwa dalam menghadapi Covid-19," kata Anies.
"Kita harus open-minded, mau melihat kondisi kenyataan di lapangan dan melakukan penyesuaian kebijakan untuk mencapai tujuan," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Anies memutuskan memperpanjang PSBB transisi hingga 14 hari ke depan. PSBB transisi awalnya berakhir pada tanggal 2 Juli besok.
Adapun jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 11.482 orang per Rabu ini. Dari jumlah tersebut, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 6.680 orang, sedangkan pasien Covid-19 meninggal dunia berjumlah 644 orang.
Selanjutnya, 889 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.269 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Kemudian, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 27.038 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 17.843 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/16250911/anies-akui-operasional-pasar-secara-ganjil-genap-gagal-selama-psbb