Salin Artikel

Nasib Semanggi Center Foundation di Ujung Tanduk, Seniman pun Melawan...

Padahal, dalam keadaan normal, tempat yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol ini adalah rumah bagi para seniman jalanan. Rumah bagi mereka yang ingin belajar seni, ataupun mereka yang secara sukarela memberikan ilmunya.

Namun, ancaman nyata justru bukan datang dari wabah Covid-19.

Sepucuk surat dari Pemerintah Kota Tangerang membuat geger para seniman di sana.

Isinya, Pemkot Tangerang meminta seluruh seniman di sana untuk angkat kaki. Artinya, Semanggi Center Foundation harus menutup tempatnya.

Seniman pun bersuara menolak rencana Pemkot menutup tempat yang selama hidup bukan dari APBD. 

Mukafi Solihin, Ketua Semanggi Foundation pun bercerita kepada Kompas.com bagaimana perjuangan mereka mendirikan komunitas seni itu.

"Kita sudah 9 tahun, 2011 tepatnya," kata Miíng saat dijumpai Kompas.com di Semanggi Center, Cikokol Kota Tangerang, Kamis (2/7/2020).

Mi'ing mengatakan, kurang lebih empat bulan Semanggi Center tak ramai karena Corona. Siswa-siswanya yang gratis menimba ilmu kesenian di tempat itu juga sudah rindu untuk berkumpul.

Suasana sepi di Semanggi Center kemudian kembali ramai, kini bukan karena program teatrikal, atau belajar alat musik.

Melainkan sepucuk surat dari Pemkot Tangerang yang meminta lahan milik Pemda Kabupaten Tangerang yang sudah diserahterimakan ke Pemkot Tangerang itu untuk segera dikosongkan.

"Di surat diminta 7 hari setelah Lebaran harus kosong," tutur Mi'ing sambil memperlihatkan beragam foto kegiatan yang sudah dilakukan Semanggi Foundation 9 tahun belakangan.

Ada sekolah TK, ada juga kelas mejahit, bermain alat musik hingga kelas desain grafis.

Kompas.com melihat lukisan cat minyak di ruang grafis, bentuknya tak beraturan, salah satu karya dari anggota komunitas Semanggi Foundation.

Soal karya, sudah tak terhitung beragam cipta karya dihasilkan dari komunitas kecil yang menumpang di bangunan tua milik Pemda Kabupaten Tangerang tersebut.

Sebut saja satu anggota komunitas yang diceritakan Mi'ing yang kini sudah menjadi pengusaha sepatu lokal di Kota Tangerang.

Belum lagi pentas seni berupa tari dan permainan biola yang tampil dalam Pekan Raya Indonesia 2017 silam.

Mi'ing mengatakan ada lima program tahun ini yang tertunda akibat Covid-19. Misalnya, program pendidikan gratis untuk jenjang PAUD, program anak asuh yang kini duduk di kelas 2 SMA.

Ada juga kegiatan internasional yang diikuti sembilan negara yaitu Expedition Camp II, hingga pelatihan keterampilan untuk pemuda seperti sablon dan kerajinan kayu.

"Juga sebagai pusat kegiatan kepemudaan dalam bidang Seni Budaya dan Industri Kreatif," tutur dia.

Didirikan untuk semangat berbagi

Semanggi Foundation diambil bukan dari nama jalan ataupun nama tanaman. Semanggi diambil dari gabungan kata semagat berbagi.

Itulah sebabnya Mi'ing menolak apabila dikatakan Semanggi Foundation hanya berisi orang-orang tak mampu dari segi materi untuk belajar di sini.

Justru, lanjut Mi'ing, Semanggi Foundation lahir untuk mempertemukan siapa yang ingin memberi dan siapa yang butuh diberi.

"Kami menemukan mereka, mereka saling berbagi, baik itu berbagi dari hal materi atau dari sisi pengetahuan," kata dia.

Mereka yang ingin belajar bisa bertemu mereka yang ingin mengajar.

Mereka yang ingin berbagi, hadir untuk mereka yang kurang mampu. Uniknya, kata Mi'ing, tak sepeserpun materi yang didapat untuk menjalankan Semanggi Center berasal dari APBD.

Hingga dia heran, alasan Pemkot Tangerang menutup tempat itu. Padahal, selama ini komunitas Semanggi Foundation bekerja mandiri, meringnankan kerja pemerintah.

"Apa mungkin karena saya enggak pernah buat proposal ke Pemkot? Apa karena saya enggak pernah marah-marah," tutur dia.

Semanggi melawan

Turunnya surat tersebut membuat anggota komunitas yang sudah berbadan hukum sejak 28 Maret 2012 ini melawan.

Mi'ing awalnya melayangkan surat balasan ke Pemerintah Kota Tangerang mempertanyakan urgensi pengosongan lahan yang kini menjadi base camp Semanggi Center.

Dalam surat tersebut, dia juga meminta tenggat waktu untuk menagguhkan pengosongan hingga akhir tahun 2021.

"Tapi tidak ada jawaban, sampai sekarang!" kata Mi'ing.

Tidak ada jawaban dari Pemkot Tangerang membuat anggota komunitas memilih melawan saja.

Melawan, daripada lahan yang sudah ditempati selama 9 tahun itu menjadi kosong teronggok tanpa ada rencana pembangunan yang jelas dari Pemkot Tangerang.

"Kita pilih, kita akan tetap di sini!" kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/02/17583541/nasib-semanggi-center-foundation-di-ujung-tanduk-seniman-pun-melawan

Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke