Salin Artikel

[KLARIFIKASI] 21 Karyawan Unilever dan 15 Anggota Keluarga Positif Covid-19

Kini, total 36 orang positif Covid-19 di klaster tersebut. Rinciannya, 21 karyawan pabrik dan 15 orang keluarga karyawan.

Hal itu disampaikan Governance and Corporate Affairs Director Sancoyo Antarikso untuk meluruskan pemberitaan terkait jumlah kasus positif Covid-19.

“Hasil dari tes PCR massal yang dilakukan untuk 265 karyawan TBB sudah keluar semua, dengan hasil 21 positif. Sementara, untuk anggota keluarga karyawan yang positif, PCR test juga sudah dilakukan. Hasilnya 15 positif sejauh ini,” kata Sancoyo melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/7/2020).

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, total 36 karyawan TBB Unilever dinyatakan positif Covid-19.

“Ada 36 sampai sekarang (positif Covid-19),” ujar Alamsyah saat ditanya Kompas.com mengenai jumlah total karyawan Unilever yang positif Covid-19.

Belakangan, Alamsyah meluruskan bahwa 36 orang tersebut terdiri dari 21 karyawan dan 15 anggota keluarga karyawan.

Sancoyo mengatakan, hasil tes PCR massal yang dilakukan untuk 265 karyawan TBB sudah keluar semua dengan hasil 21 orang positif Covid-19.

Sementara itu, hasil pemeriksaan spesimen anggota keluarga karyawan masih belum sepenuhnya keluar. Untuk saat ini, 15 anggota keluarga karyawan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Masih ada beberapa hasil tes anggota keluarga karyawan yang masih dalam proses,” kata dia tanpa menyebut detail datanya.

Ia mengatakan, setelah ditemukan adanya kasus positif, pihaknya langsung melapor kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

Langkah lain, menghentikan sementara operasional pabrik TBB hingga melakukan tes PCR.

Ia menyatakan, Unilever menerapkan protokol yang tegas dalam menangani kasus Covid-19 di seluruh kantor dan pabrik yang tersebar di 180 negara, termasuk di Indonesia.

Salah satunya dengan membagi zona pabrik.

"Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apa pun," ucap Sancoyo.

Unilever juga menerapkan sejumlah protokol keamanan di gedung TBB, seperti melarang perjalanan karyawan dan mengatur kerja dari rumah bagi karyawan yang biasa bekerja di kantor.

Kemudian, menyiagakan tim dokter perusahaan untuk membantu dan memantau kesehatan karyawan.

Hingga Jumat ini, ada 284 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Dari 284 orang itu, sebanyak 224 pasien dinyatakan sembuh dan 20 orang lainnya meninggal dunia.

Adapun 22 pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit dan 18 pasien lainnya melakukan isolasi di rumah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/03/16531411/klarifikasi-21-karyawan-unilever-dan-15-anggota-keluarga-positif-covid-19

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke