Salin Artikel

Wali Kota Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Bekasi Berasal dari Klaster Keluarga

Rahmat menyebut, peningkatan kasus Covid-19 di Bekasi ada pada klaster keluarga.

Klaster keluarga yang dimaksud adalah penularan Covid-19 dalam satu rumah maupun satu lingkungan rumah.

“Terus terang ada peningkatan, ada peningkatan dari klaster keluarga. Ada yang kena istrinya, anaknya,” ujar Rahmat di Bekasi, Selasa (14/7/2020).

Ia mengatakan, kebanyakan penularan Covid-19 di wilayahnya terjadi di daerah perbatasan.

Biasanya, kata dia, awal penularan terjadi pada seseorang yang bekerja atau beraktivitas di luar Kota Bekasi

“Tapi saya lihat penularannya dari daerah-daerah perbatasan Kabupaten Bekasi dan Depok. Depok kan lagi tinggi katanya sekarang sama DKI,” ucap dia.

“Tetapi kalau daerah yang cekungan kena sungai itu kaya Cikiwul tidak ada, jadi kita lihatnya empirisnya dari daerah-daerah perbatasan. Nah kalau dirujuk (pasien Covid-19) ada yang dia kerjanya di Jakarta, ada juga tenaga kesehatan yang pulang dari daerah Jakarta Timur,” kata dia.

Selain dari klaster keluarga, Rahmat mengatakan, ada pula penularannya dari satu kelompok yang menjalani kegiatan ibadah bersama.

“Di Pengasinan ada klaster dari kelompok yang melaksanakan kegiatan ibadah. Tetapi memang transmisi ini berjalan terus. Kecuali di karantina ya wilayah terbatas di RW Siaga, sekarang kan semuanya lalu lintas sudah seperti ini,” tutur dia.

Adapun hingga Senin (13/7/2020), ada 471 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi. Jumlah tersebut bertambah 10 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Dari 471 kasus tersebut, sebanyak 410 orang sembuh. Sementara 36 pasien positif meninggal dunia dan 25 orang masih dirawat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/11011911/wali-kota-sebut-peningkatan-kasus-covid-19-di-bekasi-berasal-dari-klaster

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke