Puluhan warga tersebut terinfeksi dari klaster baru yang terjadi di lingkungan mereka, tepatnya di RT 001, 002/RW 005, Kelurahan Wijaya Kusuma.
Berikut Fakta-fakta mengenai klaster baru tersebut:
1. Berasal dari tahlilan warga
Lurah Wijaya Kusuma Novi Indria Sari mengatakan, klaster baru tersebut bermula dari meninggal dunianya salah seorang warga di kampung itu.
Namun, ia menegaskan bahwa warga yang meninggal tersebut bukanlah pasien Covid-19.
“Diawali ada satu warga yang meninggal lalu banyak warga yang mendoakan, artinya tahlilan seperti itu. Saat hari tahlilan kedua atau ketiga kalau enggak salah, itu ada warganya yang tiba-tiba nyesek dan pingsan, langsung dibawa ke IGD 24 Puskesmas Kecamatan Gropet,” kata Novi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).
Melihat gejala yang dialami pasien, pihak Puskesmas melaksanakan SOP dengan melakukan swab test. Hasilnya, warga tersebtut benar telah terpapar Covid-19.
2. Swab tes massal
Setelah warga tersebut dinyatakan positif Covid-19, pihak kelurahan melakukan tracing.
Aparat menggelar swab test bagi warga yang mengikuti tahlilan tersebut. Total ada 94 warga yang ikut dalam swab test pada Jumat (17/7/2020) lalu.
Beberapa hari berselang, tepatnya pada hari Senin (20/7/2020), diketahui bahwa 29 warga dinyatakan positif Covid-19.
“Saat ini situasinya beberapa warga yang ada penyakit penyerta dirujuk ke RS Pelni dan RSUD Cengkareng, keluarga yang lain sudah di Wisma Atlet,” ucap Novi.
3. Semua diisolasi di rumah sakit
Novi mengatakan, 29 warga yang positif Covid-19 itu diisolasi di tiga rumah sakit tersebut sehingga tak ada warga yang melaksanakan isolasi mandiri.
Alasannya, kawasan RT 001 dan 002 tersebut merupakan permukiman yang padat penduduk, sehingga besar kemungkinan kembali terjadinya penularan.
“Selain itu kami juga melakukan tracing lagi, kan pasti mereka juga sudah kontak dengan orang lain,” ucap Novi.
4. Akses menuju kedua RT ditutup
Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat terpaksa menuntup akses keluar masuk RT 001 dan RT 002, RW 005.
“Untuk RT 001 dan RT 002, kira sudah koordinasi dengan pak RT/RW menutup jalur keluar masuk, ditutup dan dijaga,” ucap Novi.
Selain itu, pihak kelurahan juga memperketat penerapan protokol kesehatan di lokasi tersebut.
Pengetatan yang dimaksud ialah larangan keluar masuk perkampungan bagi yang tak berkepentingan, mewajibkan penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh dan meletakkan tempat cuci tangan.
Novi juga menyampaikan, bagi warga yang anggota keluarganya dirawat di rumah sakit karena Covid-19, pihak kelurahan telah menyalurkan bantuan sosial.
“Itu isinya ada beeras, ada minyak, ada mie ada biskuit, untuk makanan sehari-hari,” ucap Novi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/23/09111581/4-fakta-klaster-baru-covid-19-di-wijaya-kesuma-berawal-dari-tahlilan