Salin Artikel

Dihukum Satpol PP, Bocah: Saya Mau Main Layangan, tapi Lupa Pakai Masker

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga masih kedapatan tidak mengenakan masker pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jalan Pademangan Raya, Pademangan Timur, Jakarta Utara pada Senin (27/7/2020).

Mulai dari bocah hingga orang dewasa terlihat tidak mengenakan masker saat berjalan kaki dan mengendarai motor.

Adam dan ketiga temannya pun demikian. Adam berencana bermain layang-layang di tanah lapang sekitar Pademangan Timur.

Namun, apes, petugas Satpol PP langsung mencegatnya dan memberikan sanksi kepada Adam. Bocah 14 tahun itu langsung mengungkap alasannya tak mengenakan masker.

"Saya mau main layangan, ini sudah beli layangan dan benangnya. Tapi lupa pakai masker," kata Adam.

Adam langsung diberi sanksi sosial dengan menyapu sekitar wilayah Jalan Pademangan Raya.

Selain Adam, ada juga Idris yang hendak pergi memancing.

Petugas Satpol PP terpaksa memberi sanksi kepada Idris karena tidak menggunakan masker. Sama seperti Adam, Idris diminta menyapu jalanan.

Rendahnya kesadaran masyarakat

Kasatpol Pademangan Sukimin menyatakan, kesadaran masyarakat di wilayah Pademangan masih rendah dan belum bisa menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik.

"Masyarakat rata-rata atau sebagian tidak patuh terhadap protokol kesehatan, tidak gunakan masker. Di sini kami menindak masyarakat yang tidak pakai masker sesuai Pergub 51," kata Sukimin.

Mereka yang melanggar rata-rata diberi sanksi sosial dengan menyapu, tetapi ada juga yang membayar denda sebesar Rp 250.000.

Sepanjang hari ini, Sukimin mengaku sudah menindak sebanyak 58 orang pelanggar yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Untuk pelanggar sekitar kurang lebih 58 orang, penindakan kita tadi pagi 2 jam, sore 2 sampai 3 jam," kata Sukimin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/27/18454701/dihukum-satpol-pp-bocah-saya-mau-main-layangan-tapi-lupa-pakai-masker

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke