Rabu (29/7/2020) siang kemarin, sejumlah orang mendatangi tempat itu dan menikmati makanan yang ada.
Tempat itu, yang laksana dapur umum, terletak di pinggir jalan di parkiran ruko.
Pengelola melayani siapa saja yang lapar di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19 dan datang ke situ. Tentu sejauh persediaan makanan ada.
Yang datang beragam, mulai dari tukang ojek online, musafir, pemulung, kuli bangunan, hingga penjual layangan keliling.
Setidaknya itu yang dikatakan Hadi (40), pengelola tempat makan gratis tersebut.
Tempat itu baru dibuka Senin pekan ini dan langsung didatangi orang. Di depan adanya pendanda, "Makan Gratis, Senin-Jumat".
"Selama tiga hari ini musafir, pengamen, kuli bangunan, dan paling banyak driver ojol yang datang," kata Hadi, kemarin.
Hadi bersemangat saat menceritakan awal tercetus ide menyedian makan gratis bagi orang yang membutuhkan.
Dampak pandemi Covid-19, kata dia, menjadi pendorong untuk membuka tempat itu. Wabah Covid-19 telah merontokkan ekonomi banyak orang.
Banyak yang susah cari uang, kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut hingga akhirnya kesulitan menyambung hidup, bahkan untuk sekedar makan kenyang.
Atas dasar itu, muncul ide memberi makan gratis buat warga.
"Kalau memberi uang kan tidak semua orang sama kebutuhannya. Kalau makanan dari anak-anak sampai ibu-ibu pasti butuh," kata dia.
Menurut dia, selama tiga hari dibuka jumlah orang yang datang rata-rata 60 orang. Mereka yang masuk diharuskan memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer, dan duduk berjarak.
Lauk yang disuguhkan setiap hari berbeda-beda. Kemarin misalnya, menunya sayur tahu, mie goreng, tempe orek, dan kerupuk. Sehari sebelumnya ada sayur sop.
Lauknya tampak sederhana. Namun dimata mereka yang membutuhkan itu merupakan hidangan istimewa.
Hadi mengatakan senang bisa membantu orang. Walaupun dia mengakui dana yang dibutuhkan tidak sedikit.
Untuk biaya lauk-pauk per hari, pihak Hadi merogoh kocek Rp 600.000 hingga Rp 800.000.
"Enggak sampai sejutalah," ujar dia.
Dia berterima kasih ada bantuan dana dari sejumah donor. Hadi tidak mau menyebutkan siapa para donor itu.
"Dia enggak mau diketahui, takut ria," ujarnya.
Selain para donor, pemilik ruko tempat makan gratis itu juga berjasa. Pemilik ruko itu bersedia lahan parkirnya dipakai tanpa biaya sepeser.
Hadi ingin tempat itu bisa tetap beroperasi sampai kapan pun. Dia ditemani enam orang lain mengoprasikan "dapur umum" itu.
Mereka senang bisa membantu sesama di tengah pandemi ini. Kalaupun nanti tempat berhenti di tengah jalan, kata Hadi, mereka berharap ada orang lain yang terinspirasi dan melanjutkan upaya mereka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/30/10354071/makan-siang-gratis-untuk-warga-yang-terdampak-covid-19