Salin Artikel

Ganjil Genap Jakarta Berlaku Lagi, Sopir Taksi Online dan Pekerja Protes

Peraturan yang dikhususkan untuk mobil ini kembali diberlakukan setelah sempat ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta di tengah pandemi Covid-19.

Pemprov DKI memberlakukan kembali ganjil genap setelah angka kasus Covid-19 di Jakarta kembali melonjak.

Keputusan tersebut direspons kritik sebagian warga. Salah satunya Arif Sulistyo (35).

Warga di Cibubur, Jakarta Timur yang berprofesi sebagai sopir taksi online ini mengaku keberatan karena akan mempersulit dirinya mencari nafkah.

Pasalnya, pergerakan taksi online di Jakarta menjadi terbatas menyesuaikan plat nomor dan tanggal.

"Saya sebagai driver online akan terkena dampaknya dengan diberlakukan kembali gage (ganjil genap) karena orderan semakin sepi," kata dia di Jakarta, Jumat (30/7/2020).

Arif mengatakan, penghasilannya sejak awal pandemi Covid-19 sudah menurun drastis lantaran sepi penumpang.

Penerapan ganjil genap, kata dia, bakal memperburuk pendapatannya.

"Ditiadakan ganjil genap sebelumnya saja orderan sepi apalagi gage diberlakukan kembali," ucap dia.

Kritik sama disampaikan Hilman (41). Pria yang bekerja di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan ini menilai ganjil genap belum terlalu dibutuhkan.

Pasalnya selama gage ditiadakan, kemacetan di kawasan perkantoran Jakarta tidak terlalu parah.

"Saya sesekali ke kantor masih lancar saja kok. Untuk saat ini sebaiknya ditunda karena semenjak PSBB jalanan kategori lancar," ucap dia.

Pendapat berbeda disampaikan Hermansyah yang setuju gage kembali diterapkan.

Namun, pekerja di kawasan Kuningan Jaksel ini berharap denda ganjil genap dapat dikurangi lantaran situasi pandemi Covid-19.

"Saya sih setuju saja. Asalkan denda tilangnya jangan besar-besar. Kalau bisa dikurangi atau jadi denda teguran. Karena kondisi begini cari uang buat makan aja sudah susah, apa lagi bayar biaya tilang," kata dia.

Selain itu, dia berharap setiap moda transportasi umum memberikan fasiltas kesehatan seperti hand sanitizer atau masker gratis.

Dengan demikian, penumpang dapat mencegah penularan Covid-19 selama perjalanan.

Peraturan ganjil genap akan meliput kawasan sebagai berikut:

1. Jalan Medan Merdeka Barat

2. Jalan MH Thamrin

3. Jalan Jenderal Sudirman

4. Jalan Jenderal S Parman, mulai simpang Jalan Tomang Raya sampai Jalan Gatot Subroto

5. Jalan Gatot Subroto

6. Jalan MT Haryono

7. Jalan HR Rasuna Said

8. Jalan DI Panjaitan

9. Jalan Jenderal Ahmad Yani, mulai simpang Jalan Bekasi Timur Raya sampai dengan simpang Jalan Perintis Kemerdekaan

10. Jalan Pintu Besar Selatan

11. Jalan Gajah Mada

12. Jalan Hayam Wuruk

13. Jalan Majapahit

14. Jalan Sisingamangaraja

15. Jalan Panglima Polim

16. Jalan Fatmawati, mulai simpang Jalan Ketimun 1 sampai dengan simpang Jalan TB Simatupang

17. Jalan Suryopranoto

18. Jalan Balikpapan

19. Jalan Kyai Caringin

20. Jalan Tomang Raya

21. Jalan Pramuka

22. Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur, mulai simpang Jalan Paseban Raya sampai dengan simpang Jalan Diponegoro

23. Jalan Kramat Raya

24. Jalan Stasiun Senen

25. Jalan Gunung Sahari

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/31/12241941/ganjil-genap-jakarta-berlaku-lagi-sopir-taksi-online-dan-pekerja-protes

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke