Ketua Panitia Kurban Masjid Istiqlal Abu Hurairah memastikan pemotongan hewan kurban dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Para panitia yang bertugas dalam pemotongan hewan kurban ini juga dipastikan sehat atau bebas Covid-19.
“Iya pasti ketat (protokol kesehatan). Ada ditest Covid-19, ditest swab segala. Jadi kalau ada terdeteksi Covid tidak bakal masuk (jadi panitia),” ujar Abu saat dihubungi, Sabtu ini.
Ia mengatakan, ada 50 panitia yang bertugas dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Selain itu, ada dua tim dokter yang diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
“Dari Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan) ada tujuh orang dokter kesehatan untuk memeriksa hewan dan dokter untuk mengecek (kesehatan) panitia,” kata Abu.
Abu mengatakan, panitia memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang bertugas menyembelih hewan dan ada pula yang bertugas membungkus daging usai.
Kemudian, ada juga yang bertugas untuk melakukan pendistribusian langsung ke rumah-rumah warga.
Hingga Sabtu ini, ada 20 sapi dan 15 ekor kambing yang akan dipotong rumah pemotongan hewan (RPH).
Dua di antaranya merupakan hewan kurban milik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yakni sapi berjenis peranakan ongole (PO) dengan berat di atas 1 ton.
“Ada 20 sapi dan 15 kambing yang akan dikurbankan. Tiga sapi sudah didistribusikan hidup-hidup ke lembaga, jadi tinggal 17 sapi,” kata dia.
Abu mengatakan, proses pemotongan hewan kurban dilakukan tertutup. Hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan RPB Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
“Tertutup (hanya panitia yang ada di lokasi(. Untuk media aja dibatasi masuk untuk foto hewan kurbannya,” tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/01/10320541/protokol-ketat-panitia-pemotongan-hewan-kurban-di-masjid-istiqlal