Salin Artikel

Pilkada Depok Makin Dekat, Bawaslu Minta Warga Tak Ragu Laporkan Penyelewengan

DEPOK, KOMPAS.com - Bawaslu Kota Depok mengimbau warga agar tak perlu ragu menyampaikan dugaan penyelewengan atau pelanggaran ketentuan pemilu jelang Pilkada Depok 2020.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Dede Selamet Permana mengatakan, warga tak perlu menunggu hingga suatu insiden jelas duduk perkaranya untuk melapor.

Kata Dede, apa pun insiden atau hal ganjil lainnya menyangkut Pilkada Depok yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 nanti, silakan langsung dilaporkan supaya pemeriksaan lebih lanjut dilakukan oleh Bawaslu.

"Kami tidak bosan mengingatkan masyarakat agar secepatnya menyampaikan ke kami hal-hal yang mungkin dirasa aneh atau janggal dan tidak sesuai aturan," kata Dede kepada wartawan pada Selasa (4/8/2020).

"Silakan tanyakan langsung ke kami sehingga kami bisa secepatnya mengonfirmasi, mencari klarifikasi, dan melakukan penyelidikan lebih lanjut agar tidak menjadi isu liar," lanjutnya.

Dede berujar, sejauh ini Bawaslu Kota Depok telah mendirikan posko-posko di 63 kelurahan yang ada di Kota Depok.

Posko-posko itu dapat menjadi lokasi menyampaikan aduan oleh warga, meskipun petugas Bawaslu juga disebut akan rutin melakukan pengawasan dan pengecekan langsung ke lapangan seperti yang dilakukan 10 hari belakangan ini.

"Itu harapan kami, masyarakat agar proaktif memberikan informasi awal kepada jajaran kami supaya kami bisa tindak lanjuti," ujar Dede.

Hasil pengawasan selama 10 hari belakangan, Bawaslu menemukan ada sejumlah kesalahan dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan oleh KPU.

Beberapa PPDP (petugas pemutakhiran data pemilih) ditemukan menggunakan joki, luput mendata pemilih yang seharusnya terdata, hingga terlibat dalam kegiatan partai politik.

Selain itu, Dede mengaku pihaknya juga mencium adanya politisasi bantuan sosial (bansos) Covid-19, mengingat kandidat yang akan bertarung di Pilkada Depok 2020 nanti sama-sama petahana yang sekarang menjabat.

0eluang adanya penyelewengan kekuasaan dalam hal politisasi bansos ini juga sebelumnya telah disoroti oleh Ketua Bawaslu, Abhan pada Juni lalu.

"Informasi yang kami terima kebanyakan mereka tanya, ini kok bansos ada gambar petahana atau ada tertulis nama (petahana). Banyak di daerah Sawangan dan Bojongsari sana. Ya hal-hal seperti itu yang menurut mereka jadi pertanyaan," ungkapnya.

"Tetap kami perlu memperhatikan hal-hal seperti ini. Dan kami akan konsultasi juga, jangan sampai kami juga salah bertindak, karena malah di luar kewenangan," tutup Dede.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/19395121/pilkada-depok-makin-dekat-bawaslu-minta-warga-tak-ragu-laporkan

Terkini Lainnya

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke