JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan penyebaran berita bohong melalui kanal YouTube Dunia Manji, Senin (10/8/2020).
Anji yang menjalani pemeriksaan dari pukul 10.00 WIB, mengaku dicecar 14 pertanyaan yang membuatnya merasa pegal-pegal.
"Dari tadi mulai jam 10 pagi istirahat satu kali jam makan siang jam 12, lalu tadi ada sekitar 45 pertanyaan, tapi ada satu pertanyaan butirnya sampai (huruf) E. Saya pegel sih," ujar Anji seperti dikutip dari tayangan iNews TV, Senin (10/8/2020).
Anji mengaku, baru pertama kali menjalani pemeriksaan atas laporan dari seseorang yang menyeret namanya.
Dalam pemeriksaan, kata Anji, penyidik hanya menanyakan seputar soal akun youtube dan kronologi saat wawancara Hadi Pranoto dengan isi mengenai temuan obat Covid-19.
"Iya intinya adalah materi pokok perkara," kata Anji.
Sebelumnya, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid atas dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong.
Laporan itu terdaftar dengan registrasi LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanda tanggal 3 Agustus 2020.
Dalam akun miliknya itu, Anji memuat soal kabar penemuan obat Covid-19 yang dinilai memicu dan menimbulkan berbagai polemik.
Bahkan, vlog Anji soal obat Covid-19 yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)" akhirnya terpaksa diturunkan oleh pihak YouTube.
Lewat Instagram miliknya, pada Senin (3/8/2020), Anji memberikan tanggapannya terhadap kontroversi video obat Covid-19 bersama Hadi Pranoto.
"Saya dikatakan memberi panggung pada orang yang tidak kredible. Videonya di-share ke mana-mana oleh banyak orang, menjadi trending, lalu di-banned oleh pihak YouTube," tulisnya sambil menyertakan keterangan waktu pukul 05.30 WIB.
Lewat tulisan itu, pelantun lagu "Dia" coba membandingkan dua video terakhir yang diunggahnya.
Video pertama tentu saja adalah vlog tentang obat Covid-19 yang diduga telah ditemukan.
Sementara video kedua yang diunggahnya adalah vlog tentang masa depan bisnis pertunjukan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Yang nonton hanya 20 ribuan saja dalam waktu 24 jam. Berbeda jauh dengan video sebelumnya," tulis Anji seperti dikutip Kompas.com, Senin.
Anji lalu membuat kesimpulan bahwa dirinya tidak memberikan panggung kepada orang yang tidak mumpuni soal pengobatan Covid-19.
"Secara tidak sadar, orang-orang juga memberi panggung pada hal yang mereka tidak suka..." tulisnya.
Terlepas dari itu, video rekaman wawancara Anji bersama Hadi Pranoto sudah tidak bisa diakses sejak Minggu (2/8/2020) malam.
"Video ini telah dihapus karena melanggar Pedoman Komunitas YouTube," tulis keterangan saat membuka link video tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/11/12011831/anji-mengaku-pegal-usai-dicecar-45-pertanyaan-oleh-polisi