Salin Artikel

Cerita Ketua RW Sewa Kontrakan untuk Isolasi Mandiri Warganya yang Positif Covid-19

RW lah yang berperan memastikan bahwa wilayahnya bebas dari Covid-19. RW juga yang bertugas menangani Covid-19 di wilayahnya.

Samsudin Solihin, misalnya. Selain mengemban tugas sebagai ketua RW 011 Kampung Jaha, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Solihin juga menjadi pemimpin gugus tugas di lingkungannya.

Solihin mengungkapkan bhawa baru-baru ini seorang asisten rumah tangga (ART) di wilayahnya terpapar Covid-19 setelah pulang kampung dari Pekalongan.

Dia mengaku kecolongan lantaran ART berinisial SF (20) tak laporan bahwa ia baru saja kembali dari kampung halamannya.

“Saya baru tahu ART ini setelah tahu dia terpapar Covid-19. Saya tidak tahu dia kapan pulang kampung lalu kembali lagi ke sini,” ujar Solihin saat dihubungi, Kamis (26/8/2020).

Solihin mengatakan, SF terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).

SF diketahui positif setelah majikannya berinisiatif meminta dia untuk tes Covid-19 usai balik dari kampung.

Saat balik ke rumah majikannya pada 15 Agustus 2020, SF diminta melakukan tes Covid-19 di rumah sakit sebelum bekerja kembali.

Akhirnya, pada 16 Agustus dia bermalam di rumah kakaknya karena majikannya tak mau menerimanya lantaran tak mengantongi surat bebas Covid-19.

“17 Agustus dia (SF) diperiksa di Hermina Bekasi, ternyata hasilnya positif. Saya menyebutnya kecolongan, tetapi akhirnya hikmahnya kami terus sidak kepada warga-warga yang baru,” ucap dia.

Usai dikabarkan SF positif, keluarga kakaknya yang sempat berkontak erat dengannya langsung dites Covid-19. Begitu juga dengan tetangga sekitarnya, mereka ikut tes Covid-19.

Ada lima orang keluarga SF yang jalani rapid test saat itu.

Solihin langsung menyewakan kontrakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warganya yang terpapar Covid-19.

Uang sewa kontrakan itu sebesar Rp 700.000. Untuk sebulan pertama, uang sewa diambil dari kas RW dan RT.

“Secara prinsip kami kan sewot, wah enak banget, tetapi secara manusia kita harus memanusiakan orang. Ya sudah kamu (SF) di sini (kontrakan) jangan ke mana-mana, kami rawat, tetapi tolong ikut aturan sini. Makannya, minumnya sanitasinya, vitaminnya, dokter juga dibiyai menggunakan kas RW dan patungan RT,” ucap dia.

SF dan lima orang keluarganya kini jalani isolasi mandiri.

Pihak RW menjamin kebutuhan dan obat-obatan warga yang terpapar Covid-19 saat isolasi mandiri di dalam rumah. Warga yang isolasi mandiri tersebut juga rutin dicek kesehatan oleh dokter.

Belakangan diketahui bahwa lima keluarga SF yang kontak erat dengannya negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab test. Sehingga kini tinggal SF yang lakukan isolasi mandiri.

Solihin mengatakan, kasus positif Covid-19 yang terjadi untuk kali pertama di wilayahnya ini akan jadi pelajaran berharga baginya.

Ia mengaku akan menguatkan pengawasan ke warganya agar tidak ada lagi yang terpapar Covid-19. Khususnya bagi warganya yang sehabis dari luar kota.

Ada sekitar 978 kepala keluarga warganya yang menetap dan 270 warga lainnya mengontrak di wilayahnya.

“Kami akan mencari tempat lagi untuk tempat tinggal sementara bagi warga yang nantinya amit-amit ada isolasi mandiri,” ucap dia.

Kewalahan urus warganya yang abai protokol kesehatan

Dengan jumlah warga yang cukup banyak di lingkungannya, Solihin mengaku tak bisa mengawasi mereka satu per satu agar taat protokol kesehatan.

Dia berharap warganya dapat saling mengingatkan agar taat protokol kesehatan.

“Banyak orang abai dan tidak percaya dengan virus corona juga yang sulit dibilangin, ini sudah. Maka harus ada tetangganya atau temannya yang mengingatkan (aturan protokol kesehatan),” ucap dia.

Diakui Solihin selama pandemi ini kerjaannya lebih berat. Sebab ia harus memantau kegiatan warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Apalagi RW juga yang berkoordinasi dengan pilar-pilar lainnya menangani Covid-19 bahkan mereka yang terdampak Covid-19.

Meski tak ada anggaran insentif buat RW, ia mengaku ikhlas membantu warganya. Sebab banyak warga yang gotong royong membantunya menangani Covid-19 di wilayah mereka.

“Enggak ada insentif, kita benar-benar pakai uang patungan warga untuk siapin tempat isolasi mandiri dan kebutuhannya,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/27/21163321/cerita-ketua-rw-sewa-kontrakan-untuk-isolasi-mandiri-warganya-yang

Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke