Salin Artikel

PSI: Peningkatan Kasus Artinya Gagal, Pemprov DKI Jangan Puas karena Tes Covid-19 Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak puas dengan rasio test Covid-19 yang tinggi.

Menurut dia, peningkatan kasus yang tinggi merupakan tanda kegagalan Pemprov DKI dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Jakarta.

"Peningkatan kasus artinya masih gagal mengendalikan penularan kasus. Pemprov DKI harus naik kelas, jangan bangga dan puas karena testing tinggi," ucap Idris saat dihubungi, Selasa (1/9/2020).

Pemprov DKI diminta mengatasi masalah yang tak kalah penting yaitu tempat isolasi pasien Covid-19.

Menurut dia, dengan penambahan kasus yang melonjak setiap harinya, Pemprov DKI harus mulai mencari alternatif tempat isolasi lain yang serupa dengan wisma atlet.

Idris berujar, masih ada warga di lokasi padat penduduk yang melakukan isolasi mandiri di rumah padahal fasilitas sangat minim.

"Dengan kapasitas sekelas Jakarta harus berbenah masalah tracing dan isolasi. Tracing harus bisa melacak minimal 30 kontak erat, dan penyediaan tempat tempat isolasi seperti Wisma Atlet harus disiapkan," kata dia.

"Fakta di lapangan masih ada warga padat penduduk dengan fasilitas minim melakukan isolasi mandiri, ini sangat mengkhawatirkan dan memperbesar risiko penularan," lanjutnya.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta bidang kesejahteraan rakyat ini pun mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bisa menarik rem darurat bila kasus terus tinggi.

"Dari awal kami menagih wacana rem darurat, jangan jadi pepesan kosong untuk menakuti warga," tutup Idris.

Diketahui, selama dua hari berturut-turut, yakni 30 dan 31 Agustus, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota melampaui angka 1.000.

Artinya, ada lonjakan kasus tertinggi sejak ditemukan kasus pertama Covid-19 di Jakarta pada Maret 2020 lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/01/13094601/psi-peningkatan-kasus-artinya-gagal-pemprov-dki-jangan-puas-karena-tes

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke