Salin Artikel

Hadi Pranoto Akan Dijemput Paksa jika Mangkir Lagi dari Pemanggilan Polisi

Hadi dalam video yang beredar menyatakan bahwa ia telah menemukan obat untuk Covid-19 tanpa. Namun klaim itu diragukan dan diduga merupakan hoaks.

Jemput paksa akan dilakukan jika Hadi tidak hadir lagi dalam pemanggilan kedua yang sudah dikoordinasikan oleh kuasa hukumnya.

"Nanti akan kami ultimatum, karena dalam aturan, pemanggilan ketiga yang adalah surat izin membawa (jemput paksa)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Senin (7/9/2020).

Hadi mengaku sakit pada dua pemanggilan sebelumnya, yaitu 13 dan 24 Agustus 2020. Pemeriksaan pun batal dilakukan.

Hadi yang sempat hadir pada pemanggilan kedua masih mengeluh sakit. Padahal dia dinyatakan sehat usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya.

Polisi kembali melakukan pemanggilan ulang terhadap Hadi dan dijadwalkan pada pekan ini.

"Bukan panggilan ketiga. Kemarin masih koordinasi minta diundur karena sakit. Minggu ini kami akan tunggu kehadiran dari HP," kata Yusri.

Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan sangkaan menyebarkan berita bohong. Dalam akunnya, Anji memuat kabar tentang penemuan obat covid-19. Penemu obat itu adalah Hadi. Klaim itu dikecam karena diduga merupakan hoaks.

Anji sudah memberikan klarifikasi dalam kanal YouTube-nya, Dunia Manji. Anji mengaku bahwa dia belum pernah mengenal Hadi Pranoto sebelumnya.

Pertemuan awal Anji dan Hadi Pranoto terjadi pada 29 Juli 2020, saat Anji berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.

“Saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya yang ada di sana yang itu juga tertera di highlight Instagram saya berjudul Tegal Mas,” kata Anji dalam videonya.

Pada saat itu, Anji melihat acara yang dihadiri Hadi Pranoto. Seusai makan siang, Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai beberapa media. Salah satunya adalah Lampung Post.

“Yang mewawancarainya langsung pemimpin redaksinya. Hasil wawancara itu pun terbit pada hari itu juga dan di sana disebutkan Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan profesor,” tambah Anji.

Anji menyebutkan, semua orang yang ada di Pulau Tegal Mas saat itu menyebut Hadi Pranoto dengan sebutan profesor.

“Saya tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara," kata dia.

Anji lalu mencari berita tentang Hadi Pranoto di Google. Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto sudah ada media massa sejak April 2020.

“Saya melihat harapan. Lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini,” ujar dia.

Wawancara Anji dan Hadi Pranoto dilakukan pada 29 Juli 2020. Videonya kemudian diunggah pada 31 Juli 2020 atau dua hari setelah Anji mewawancarai Hadi.

Anji mengemukakan, sebagai pewawancara dia tak menyebutkan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat.

“Tetapi itu adalah pernyataan Bapak Hadi Pranoto sendiri, lalu status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang. Saya juga tanyakan dalam video tersebut di (menit) 4.29 dan juga menit 8.27,” kata dia .

Anji mengaku belakangan terkejut ketika mendapat informasi soal status Hadi Pranoto dan pernyataan-pernyataannya ternyata tak valid. Anji menyatakan dia tak pernah berniat menyinggung dunia kedokteran maupun tenaga kesehatan (nakes).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/07/13545291/hadi-pranoto-akan-dijemput-paksa-jika-mangkir-lagi-dari-pemanggilan

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke