Salin Artikel

Hari Pertama PSBB, 7 Rumah Makan di Jakarta Timur Langgar Protokol Kesehatan

Mayoritas pelanggar yang dikenakan sanksi adalah rumah makan. Bidang usaha ini diketahui masih menyediakan layanan makan di tempat (dine in), tidak membatasi jumlah pengunjung, dan tidak menjaga jarak.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Budhy Novian mengonfirmasi hal ini saat dihubungi, Selasa (15/9/2020).

Berdasarkan data yang diberikan Budhy diketahui bahwa pihaknya telah melakukan razia di 30 rumah makan yang ada di Jakarta Timur.

Dari 30 tempat makan yang dirazia, tujuh di antaranya kedapatan melanggar aturan PSBB. 

Pertama rumah makan dengan menu utama bebek groeng di Kecamatan Jatinegara. Rumah makan ini tidak menyediakan alat pemeriksa suhu tubuh. Sanksinya berupa teguran.

Pelanggar kedua dilakukan oleh pihak rumah makan padang di kawasan Pulogadung. Pelanggarannya, yakni tidak mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Saksinya berupa penutupan restoran selama satu kali 24 jam.

Pelanggar ketiga dilakukan oleh resto mi instan di kawasan Rawamangun. Pelanggaran yang dilanggar adalah tidak mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Saksinya berupa penutupan restoran selama satu kali 24 jam.

Pelanggar keempat, yakni rumah makan hidangan laut di Condet. Pelanggarannya, yakni tidak membatasi jumlah karyawan dan pengunjung dalam ruangan. Alhasil pihak rumah makan diberikan sanksi berupa penutupan sementara selama satu kali 24 jam.

Pelanggar kelima yakni kedai bakso di kawasan Kramatjati. Pelanggarannya pun sama, yakni tidak membatasi jumlah karyawan dan pengunjung dalam restoran.

Pelanggar keenam yakni kedai kopi di kawasan Cipayung. Pelanggaran yang dilakukan adalah abai terhadap aturan social distancing dalam restoran. Alhasil, pihak kafe dikenakan sanksi penutupan satu kali 24 jam.

Yang terakhir masih kedai kopi, dan juga berada di kawasan Cipayung. Pelanggarannya adalah tidak membatasi jumlah karyawan dan pengunjung. Kedai ini diberi sanksi penutupan tempat usaha selama satu kali 24 jam.

Di luar restoran, Pemkot Jakarta Timur mengaku belum mendapati perkantoran atau tempat usaha lain yang melakukan pelanggaran.

"Perkantoran sampai dengan kemarin masih nihil," kata Budhy.

Walau belum ditemukan pelanggaran, pihaknya akan terus melakukan razia ke beberapa tempat usaha demi menerapkan protokol kesehatan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat mulai Senin (14/9/2020).

Beberapa perkantoran yang dianggap bukan bergerak di bidang esensial pun dianjurkan untuk mempekerjakan karyawannya dari rumah. Jikalau harus beroperasi, jumlah karyawan yang boleh bekerja di kantor pun hanya sebesar 25 persen.

Selain itu, rumah makan tidak diperkenankan membuka layanan makan di tempat. Warga hanya boleh membawakan makanan untuk disantap di rumah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/15/12202511/hari-pertama-psbb-7-rumah-makan-di-jakarta-timur-langgar-protokol

Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke