Menurut dia, partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui kedisiplinan untuk mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19.
Selain itu, masyarakat diminta membantu PMI. Kalla menjelaskan, setidaknya sampai akhir tahun 2020, PMI membutuhkan biaya sekitar Rp 200 miliar untuk biaya operasional penanganan Covid-19.
Sementara itu, dana yang terkumpul di PMI baru mencapai 50 persen dari total kebutuhan.
“Sementara para pengusaha diharapkan memberikan donasi untuk kegiatan PMI untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan cara penyemprotan disinfektan secara masif dan intens dilakukan PMI selama 6 bulan belakangan ini,” kata Kalla dalam keterangan tertulis, Kamis (17/9/2020).
Kalla mengatakan, hanya ada dua cara untuk mengatasi Covid-19, yaitu menghindari dan mematikan virus.
Adapun cara menghindari penularan Covid-19, yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan.
“Dan itu butuh partisipasi masyarakat untuk disiplin menjalankannya,” ujar mantan Wapres RI itu.
Di sisi lain, mematikan virus Covid-19 adalah upaya yang dilakukan PMI selama ini, yaitu sterilisasi pada sarana umum dan ibadah serta rumah-rumah dan perkantoran.
Proses sterilisasi dengan cara penyemprotan disinfektan dan hampir enam bulan dilakukan oleh relawan PMI.
“Karena itu kita mengharapkan partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk membantu mensponsori itu, karena hanya itu cara untuk mengatasi dan mengurangi penularan Covid ini,” kata Jusuf Kalla.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/17/15530771/pmi-butuh-rp-200-miliar-untuk-penanganan-covid-19-kalla-minta-pengusaha