Salin Artikel

Epidemiolog: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di Depok Kecil, Wajar Cepat Penuh

DEPOK, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko menganggap bahwa Kota Depok kurang banyak menyediakan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit.

Belakangan ini, isu bahwa rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Depok hampir penuh memang mencuat ke permukaan.

"Ini masalahnya. Saya lihat, kapasitas (rumah sakit untuk pasien Covid-19) di Depok jarang," kata Miko kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

"Dan kapasitas setiap rumah sakit itu kecil, sekitar 20-an pasien. Kalau kemudian hanya ada 19 rumah sakit (rujukan Covid-19), ya wajar cepat penuh," imbuhnya.

Data terakhir yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Kamis pekan lalu, terdapat 471 tempat tidur untuk pasien Covid-19 di 19 rumah sakit di Depok.

Itu artinya, jika dirata-rata, maka masing-masing rumah sakit menyediakan hanya 24-25 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Kamis lalu, rumah sakit tersebut rata-rata telah terisi 80 persennya oleh pasien Covid-19.

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala ringan sudah terisi 153 dari 229 tempat tidur (66,81 persen).

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala sedang sudah terisi 147 dari 185 tempat tidur (79,46 persen).

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala berat sudah terisi 24 dari 32 tempat tidur (75 persen).

Lalu, keadaan darurat dijumpai pada okupansi ICU khusus Covid-19 yang telah terisi 24 dari kapasitas 25 tempat tidur (96 persen).

Miko berujar, keadaan ini mau tak mau membuat Pemerintah Kota Depok sulit merujuk pasien positif Covid-19 yang butuh perawatan ke rumah sakit di dalam kota.

"Jadi, banyak penderita Covid-19 di Depok yang akhirnya bergerak ke Jakarta. Sudah lama," ujar pakar yang sempat menjadi salah satu anggota tim ahli penanganan Covid-19 di Depok itu, namun belakangan mengaku jarang dilibatkan lagi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengakui bahwa pihaknya mesti sesegera mungkin menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.

Akan tetapi, pihaknya mesti lebih dulu menambah tenaga medis yang butuh waktu beberapa pekan.

Ia mengklaim sedang menjajaki komunikasi dengan organisasi profesi dokter (IDI) dan perawat (PPNI).

"Selagi menyiapkan itu, kami sesama Depok, Bogor, Bekasi ada satu jaringan yang saling bersama-sama. Kalau ada orang Depok yang perlu rujukan, kalau rumah sakit di Bekasi atau Bogor itu ada, jadi bisa saling mengisi, sambil kami juga menyiapkan tenaga (medis untuk RS rujukan Covid-19 di Depok)," ungkapnya.

Kota Depok masih menjadi wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Bodetabek dan Jawa Barat, dengan total 3.339 kasus positif Covid-19.

Dari jumlah itu, sebanyak 857 pasien sedang ditangani karena terinfeksi virus corona saat ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/22/13422591/epidemiolog-kapasitas-rs-rujukan-covid-19-di-depok-kecil-wajar-cepat

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke