Menurut Satria, IBC akan diproses secara pidana jika terbukti tidak mengalami gangguan jiwa.
Pemeriksaan kejiwaan dilakukan setelah melihat perilaku pelaku.
"Untuk tindak pidananya ada karena dia melawan petugas hingga ada korban makanya kita tunggu keterangan lanjut apakah yang bersangkutan alami gangguan jiwa," kata Satria, Kamis (24/9/2020).
Polisi juga akan menyelidiki kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang dilakukan IBC.
Hal tersebut dilakukan lantaran anak IBC yang berada di dalam mobil saat penindakan Yustisi mengalami luka di bagian tubuh.
"Setelah kita periksa, ternyata ada beberapa luka yang kami duga sundutan dari rokok dan ada lebam-lebam di tubuhnya," kata Satria.
Selain itu, anak tersebut tampak tidak terlalu terurus. Kondisi fisiknya kurus dan mengalami dehidrasi. Kuku sang anak tampak panjang.
"Kita periksa pihak RT tempat dia tinggal, ternyata dia (IBC) ini tinggal berdua saja sama anaknya. Sebelumnya bercerai," kata Satria.
Kini, sang anak dirawat di Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Sementara itu, pihaknya masih menunggu hasil tes kejiwaan yang dilakukan RS Polri.
Sebelumnya, peristiwa itu bermula ketika IBC sedang mengendarai mobil dan melewati kawasan Jalan Inspeksi Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2020).
Kala itu petugas memberhentikan IBC karena tak mengenakan masker saat mengendarai mobil.
Tak mau berhenti, IBC memilih menancap gas dan menabrak satu anggota satpol PP hingga tersungkur.
IBC akhirnya berhenti dan diminta keluar oleh petugas.
Namun, ketika diminta keluar dari mobil, IBC menolak dengan alasan kelelahan.
"Keluar," kata petugas dalam video rekaman penindakan yang diterima Kompas.com.
"Enggak mau saya keluar," kata pria tersebut.
"Kenapa alasannya?" tanya petugas.
"Saya capek, saya capek," jawab pria itu lagi.
"Kita semua di sini juga capek," kata petugas dengan nada membentak.
"Saya imbau sampai tiga kali ya pak, kalau tidak bapak saya tahan," lanjut polisi.
"Tembak tembak, ayo tembak," kata pria tersebut dengan nada menantang.
"Siapa yang mau tembak bapak?" jawab polisi tersebut.
"Ini ada pistolnya," kata pria tersebut sambil mengisyaratkan pistol yang dimiliki petugas polisi.
Kasatpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian saat itu mengatakan pria tersebut diduga gangguan jiwa karena menunjukkan respons seperti itu.
"Dari gejala yang dia tampilkan segala macem sepertinya agak kurang sehat secara kejiwaan," kata dia saat dikonfirmasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/24/14354781/polisi-tunggu-hasil-kejiwaan-penabrak-petugas-saat-razia-masker-untuk