Salin Artikel

Anies Klaim Kasus Aktif Covid-19 Melandai dan Tingkat Kematian Turun Selama PSBB, Bagaimana Faktanya?

PSBB yang diperketat, setelah sebelumnya sempat diperlonggar, awalnya diberlakukan selama dua pekan mulai 14 hingga 27 September 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dia tidak melonggarkan PSBB karena angka kasus positif Covid-19 berpotensi meningkat kembali.

Anies dalam keterangan resminya pada Kamis (24/9/2020) kemarin juga memprediksi jumlah kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota mencapai 20.000 orang pada November 2020 jika PSBB dilonggarkan. Sementara kasus harian Covid-19 akan menyentuh angka 2.000 pada pertengahan Oktober 2020.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta sejak 14 hingga September 2020, penambahan kasus harian Covid-19 masih tinggi walaupun Pemprov DKI telah memberlakukan PSBB.

Rata-rata penambahan kasus harian Covid-19 telah menyentuh angka 1.000 yakni 1.161 kasus. Bahkan pada hari ketiga penerapan PSBB, kasus harian Covid-19 mencatat rekor tertinggi sejak awal pandemi, yakni bertambah 1.505 kasus.

Berikut rincian kasus harian Covid-19 sejak 14 hingga 24 September 2020:

  • 14 September : 1.062 kasus baru
  • 15 September : 1.027 kasus baru
  • 16 September : 1.505 kasus baru (lonjakan tertinggi)
  • 17 September : 1.014 kasus baru
  • 18 September : 1.403 kasus baru
  • 19 September : 932 kasus baru
  • 20 September : 1.079 kasus baru
  • 21 September : 1.310 kasus baru
  • 22 September : 1.122 kasus baru
  • 23 September : 1.187 kasus baru
  • 24 September : 1.133 kasus baru

Anies klaim kasus melandai

Walaupun gagal menekan penambahan kasus harian Covid-19 di Ibu Kota, Anies mengklaim kasus aktif Covid-19 mulai melandai selama penerapan PSBB yang diperketat.

Kasus aktif artinya pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan medis atau isolasi mandiri.

Indikatornya adalah perbandingan kasus aktif positif Covid-19 dan Rt atau reproduksi virus corona pada 12 hari pertama bulan September dan selama PSBB ketat.

Sebelum menerapkan PSBB secara ketat lagi, Pemprov DKI menerapkan PSBB transisi di mana sejumlah aturan PSBB mulai dilonggarkan.

Anies memaparkan pada 12 hari pertama bulan September atau sebelum penerapan PSBB diperketat lagi, penambahan kasus aktif positif Covid-19 sebanyak 49 persen atau 3.864 kasus.

Sedangkan saat penerapan PSBB atau 12 hari berikutnya pada bulan September, penambahan jumlah kasus aktif berkurang menjadi 12 persen atau 1.453 kasus.

Kemudian untuk nilai Rt pada awal September adalah 1,14. Angka tersebut mulai berkurang menjadi 1,10 selama PSBB. Artinya 100 orang berpotensi menularkan virus kepada 110 orang lainnya.

Benarkah klaim data tersebut?

Catatan Kompas.com sejak tanggal 1 sampai 12 September, tercatat penambahan kasus aktif positif Covid-19 sebesar 3.605 orang. Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 hingga 12 September adalah 12.174 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 pada 12 hari pertama bulan September menyumbang 25 persen kasus aktif positif Covid-19 di DKI.

Berikut detail penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta periode 1 - 12 September 2020:

  • 1 September : bertambah 195 menjadi 8.764 kasus
  • 2 September : bertambah 561 menjadi 9.325 kasus
  • 3 September  : bertambah 707 menjadi 10.032 kasus
  • 4 September : bertambah 52 menjadi 10.084 kasus
  • 5 September : bertambah 94 menjadi 10.178 kasus
  • 6 September : bertambah 486 menjadi 10.664 kasus
  • 7 September : bertambah 383 menjadi 11.047 kasus
  • 8 September : berkurang 17 menjadi 11.030 kasus
  • 9 September : bertambah 215 menjadi 11.245 kasus
  • 10 September : bertambah 451 menjadi 11.696 kasus
  • 11 September : bertambah 128 menjadi 11.824 kasus
  • 12 September : bertambah 350 menjadi 12.174 kasus

Sementara itu, selama 11 hari penerapan PSBB ketat sejak 14 September sampai 24 September, pergerakan kasus aktif Covid-19 masih fluktuatif.

Tercatat penambahan kasus aktif positif Covid-19 sebesar 792 orang. Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 hingga 24 September adalah 13.332 orang.

Berikut detail penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta periode 14 - 24 September 2020:

  • 14 September : berkurang 279 menjadi 12.161 orang
  • 15 September : bertambah 18 menjadi 12.179 orang
  • 16 September : bertambah 530 menjadi 12.709 orang
  • 17 September : bertambah 43 menjadi 12.752 orang
  • 18 September : bertambah 353 menjadi 13.105 orang
  • 19 September : berkurang 104 menjadi 13.001 orang
  • 20 September : berkurang 885 menjadi 12.116 orang
  • 21 September : bertambah 858 menjadi 12.974 orang
  • 22 September : bertambah 247 menjadi 13.221 orang
  • 23 September : bertambah 56 menjadi 13.277 orang
  • 24 September : berkurang 45 menjadi 13.332 orang

Klaim tingkat kematian menurun

Tak hanya mengklaim kasus aktif mulai melandai, Anies juga menyebut persentase kematian akibat Covid-19 menurun menjadi 2,5 persen.

Pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia selama PSBB ketat rata-rata adalah 23 orang, dengan tingkat kematian 2,5 persen. Angka tingkat kematian itu sama dengan angka yang dikemukan Anies.

Berikut detail angka pasien Covid-19 yang dilaporan meninggal dunia periode 14 - 24 September 2020:

  • 14 September : bertambah 30 menjadi 1.440 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 15 September : bertambah 28 menjadi 1.468 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 16 September : bertambah 30 menjadi 1.498 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 17 September : bertambah 15 menjadi 1.513 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 18 September : bertambah 22 menjadi 1.535 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 19 September : bertambah 11 menjadi 1.546 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 20 September : bertambah 15 menjadi 1.561 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 21 September : bertambah 31 menjadi 1.592 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 22 September : bertambah 32 menjadi 1.624 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 23 September : bertambah 26 menjadi 1.650 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 24 September : bertambah 14 menjadi 1.664 dengan tingkat kematian 2,5 persen

Namun klaim ada pelandaian kasus tidak berbanding lurus dengan turunya angka positivity rate. Hingga 24 September, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR terhadap 67.982 orang dengan tingkat positivity rate sebesar 11,8 persen.

Selama 11 hari PSBB, angka positivity rate belum menunjukkan penurunan secara signifikan. Persentase positivity rate masih berada di atas angka 11 persen, padahal standar yang ditetapkan WHO adalah kurang dari 5 persen.

Berikut rincian persentase positivity rate dalam sepekan yang dipublikasikan harian sejak 14 - 24 September

  • 14 September : 15,7 persen
  • 15 September : 13,4 persen
  • 16 September : 13,8 persen
  • 17 September : 14,4 persen
  • 18 September : 14,4 persen
  • 19 September : 13,9 persen
  • 20 September : 13,2 persen
  • 21 September : 12,8 persen
  • 22 September : 12,5 persen
  • 23 September : 12 persen
  • 24 September : 11,8 persen


Oleh sebab itu, Anies tetap mengimbau warga disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan serta tetap beraktivitas di rumah selama PSBB.

Menurut Anies, dibutuhkan minimal 60 persen warga Ibu Kota untuk tetap beraktivitas di rumah agar kasus harian Covid-19 melandai dan penyebaran virus bisa dikendalikan.

"Tim FKM UI memperhitungkan diperlukan minimal 60 persen penduduk diam di rumah saja agar penularan wabah melandai dan mulai berkurang. Saat ini, masih sekitar 50 persen penduduk diam di rumah saja," ucap Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/25/11051011/anies-klaim-kasus-aktif-covid-19-melandai-dan-tingkat-kematian-turun

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke