Salin Artikel

Pemprov Akan "Gerebek Lumpur" Saluran PHB Saharjo yang Hampir 2 Tahun Tak Dikeruk

JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran penghubung (PHB) Saharjo di Setiabudi, Jakarta Selatan akan dikeruk lewat program "Gerebek Lumpur".

Camat Setiabudi, Jakarta Selatan, Sri Yuliani menyebut, pengerukan dilakukan untuk menguras endapan lumpur yang sudah lama tidak diangkut.

"Rata-rata sedimennya justru lumpur. Malah kalau habis turun hujan, air di kali bening dan bagus. Cuma memang banyak lumpur, sehingga kapasitas air sedikit," kata Sri melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).

"Itu sudah hampir 2 tahun enggak dikeruk-keruk, baru mau dikerjain sekarang. Mungkin Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) kan ngantre juga pengerjaannya, mau itu alat segala macam," lanjutnya.

Sri juga menuturkan, pihaknya juga bakal melakukan kegiatan pendukung seperti pemangkasan pohon, pembenahan jalan, dan pembersihan saluran.

Giat Grebek Lumpur ini rencananya baru akan dilakukan pada 30 September mendatang, karena pihak kecamatan masih menunggu pasukan dari Sudin SDA. Giat tersebut nantinya juga akan melibatkan masyarakat sekitar.

Sri meminta, program Grebek Lumpur di Saluran PHB Saharjo dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi penumpukan alat berat yang berakibat tersendatnya arus lalu lintas.

"Saya minta ke Sudin SDA agar disediakan alat dan truk pengangkut agar pengerjaan cepat," ujar Sri.

"Sedimen yang banyak di sana itu lumpur. Karena di PHB Saharjo masuk aliran tengah, asal aliran itu dari Setu Babakan. Mengalirnya sampai situ (PHB Saharjo)," jelasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/26/12484151/pemprov-akan-gerebek-lumpur-saluran-phb-saharjo-yang-hampir-2-tahun-tak

Terkini Lainnya

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke