Salin Artikel

Sudah 13 Hari, Cai Changpan yang Kabur dari Lapas Kelas I Tangerang Belum Juga Ditemukan

TANGERANG, KOMPAS.com - Narapidana terpidana mati Cai Changpan alias Anthoni yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang masih belum ditemukan.

Hingga saat ini, terhitung 13 hari Changpan kabur dengan membuat galian dari sel tahanannya sedalam 3 meter dan menyusuri gorong-gorong hingga keluar dari Lapas.

"Saat ini yang bersangkutan masih dalam proses pencarian tim gabungan," ujar Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti dalam pesan suara saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Diketahui, Changpan berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang sejak 14 September 2020 lalu.

Changpan yang merupakan narapidana kasus kepemilikan narkotika jenis shabu yang divonis mati 2017 silam terekam CCTV saat keluar dari sebuah gorong-gorong di luar Lapas Kelas I Tangerang.

Rika mengatakan, hasil investigasi hingga saat ini masih belum ditemukan keterlibatan petugas Lapas Kelas I Tangerang atas kaburnya Cai Changpan.

"Investigasi Ditjen PAS, Ditjen Kemenkuham maupun Kanwil Banten, juga kepolisian, belum ada yang mengaitkan atau terbukti terdapat keterlibatan dari petugas Lapas (Kelas I) Tangerang sendiri," kata dia.

Sebelumnya, kaburnya Cai Changpan mendapat banyak sorotan dari berbagai kalangan, termasuk Wakil Ketua Komisi III DPR-RI Desmond J Mahesa yang menyebut cara Changpan melarikan diri penuh dengan kejanggalan.

"Pertama tidak mungkin kalau orang menggali (bekas) tanahnya nggak ada," ujar dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

Desmond mengatakan, hal yang lebih janggal lagi adalah seorang tahanan menggali lubang dengan ukuran kurang lebih 20x30 sentimeter dengan dalam galian vertikal sedalam 3 meter.

"Itu nggak masuk akal, jadi menggali 3 meter ke bawah perlu berapa tanah (harus dibuang)," kata dia.

Terlebih, lanjut Desmond, tidak ditemukan alat bantu apa pun untuk melakukan penggalian tanah sedalam 3 meter di lokasi kejadian.

"Jadi kayak manusia cacing ini sebenarnya, tanahnya dimakan," kata dia.

Tidak hanya Desmon, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten Andika Dwi Prasetya mengatakan peristiwa kaburnya Narapidana Cai Changpan dari Lapas Kelas I Tangerang tidak masuk akal.

Untuk itu, Andika mengatakan akan meminta Kepolisian Daerah Banten untuk mengusut peristiwa tersebut lebih dalam.

"Saya ingin meminta bantuan Kapolda Banten untuk investigasi lebih dalam lebih luas untuk mengungkap ini, karena ini nggak masuk akal. Masuk bikin trowongan gitu," kata dia.

Dia juga mengatakan akan bertindak tegas apabila ditemukan unsur keterlibatan orang dalam dari kaburnya terpidana mati karena kasus narkoba tersebut.

Andika mengaku sudah mendapat perintah untuk melakukan pendalaman agar mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

"Nanti kalau hasil pendalaman terbukti ada pertanggungjawaban tentunya yang bertanggungjawab akan diberikan sanksi," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/27/16591601/sudah-13-hari-cai-changpan-yang-kabur-dari-lapas-kelas-i-tangerang-belum

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke