Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] Wagub DKI Jakarta Komentari Jokowi soal Tak Perlu Sok-sokan Lockdown

Menurut Jokowi, lockdown di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi dapat mengorbankan kehidupan masyarakat.

"Tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten, karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).

Meski tak menyebut secara spesifik daerah yang dimaksud, namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara.

Apa kata Riza?

Berita soal tanggapan Wagub DKI menjadi beria terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Minggu (4/10/2020).

Isu lainnya yang diikuti pembaca terkait penurunan penumpang KRL yang menolak pakai masker hingga perkembangan terbaru pencarian narapidana hukuman mati, Cai Changpan.

Berikut empat berita terpoupler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Komentar Wagub DKI soal Tak Perlu Sok-sokan Lockdown

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, apa yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait lockdown di tingkat daerah adalah suatu hal yang baik dan benar.

Pernyataan tersebut diungkapkan Riza ketika menanggapi pernyataan Jokowi yang menilai lockdown di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi, bukan solusi tepat untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

"Apa yang disampaikan presiden itu sesungguhnya sesuatu yang baik dan benar," ujar Ariza dalam rekaman yang diterima, Minggu (4/10/2020).

Riza menganggap baik pernyataan Jokowi karena langkah penggulangan Covid-19 yang diambil pemerintah daerah tentu mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat.

Sebab, penangangan Covid-19 memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, baik ditingkat provinsi, kabupaten, maupun kota dengan pemerintah pusat.

"Jadi prinsipnya wabah ini adalah wabah yang harus kita hadapi bersama. Untuk itu perlu sinergi yang positif antara kita semua dari pusat provinsi, kabupaten, kota. Jadi kami mendukung apa yang disampaikan Pak presiden," ucap Ariza.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai lockdown di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi, bukan solusi tepat untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Menurut Jokowi, lockdown di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi dapat mengorbankan kehidupan masyarakat.

"Tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten, karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).

Baca selengkapnya di sini.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menuturkan, awalnya penumpang tersebut masuk melalui Stasiun Gondangdia, pada Kamis (1/10/2020), tanpa mengenakan masker.

Kemudian, Petugas memintanya mengenakan masker sebelum diizinkan masuk.
"Namun saat menunggu kereta tujuan Bogor di peron 2, ia kembali melepas masker," kata Anne melalui keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

Petugas Stasiun Gondangdia kembali memintanya menggunakan masker. Meski sempat berargumen, penumpang itu kembali mengenakannya.

Kejadian yang sama terulang saat penumpang berada di dalam kereta KA 1192 tujuan Bogor. Dia kembali melepas maskernya.

Petugas pun memintanya untuk mengenakan masker kembali, tetapi penumpang yang bersangkutan menolak. Akhirnya, penumpang itu diturunkan di Stasiun Cikini.

"Sesampainya di Stasiun Cikini sekitar pukul 19.16 WIB, petugas menurunkan pengguna tersebut dari kereta karena tidak mau mengikuti protokol kesehatan yang ada," ucap Anne.

Baca selengkapnya di sini.

3. Cai Changpan Kabur, 5 Petugas Lapas Dinonaktifkan

Sebanyak lima petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kota Tangerang dinonaktifkan. Penonaktifan ini buntut dari kasus kaburnya narapidana Cai Changpan pada 14 September lalu.

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Rika Aprianti mengatakan, kelima petugas tersebut adalah satu orang kepala pengamanan Lapas I Kota Tangerang, dua orang komandan jaga, dan dua orang anggota jaga.

Mereka semua kini kini ditempatkan di Kantor Wilayah Kemenkumham untuk sementara.

"Bukan diberhentikan ya, tetapi dinonaktifkan dari jabatannya," kata Rika kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, satu orang sipir dan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) diduga terlibat pelarian Cai Changpan.

Kedua orang berinisial S itu diketahui membantu membelikan pompa air yang digunakan Cai Changpan untuk menyedot air saat menggali lubang pelarian di dalam kamar sel.

Menurut Yusri, pembelian pompa air tersebut dilakukan sipir dan PNS setelah menerima uang dari Cai Changpan. Bahkan, mereka juga diduga yang mengantarkan mesin pompa air setiap kali dibutuhkan oleh Cai Changpan.

Baca selengkapnya di sini.

4. Polisi tangkap pengendara yang tenteng pistol di Bekasi

Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan pengendara mobil menenteng pistol saat adu mulut dengan seorang pria di Bekasi, Jawa Barat.

Dalam keterangan video tersebut tertulis bahwa peristiwa tersebut terjadi di kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Oknum pengendara yang membawa pistol tersebut adu mulut dengan pria yang diduga seorang juru parkir di sekitar lokasi kejadian.

Kapolsek Tarumajaya AKP Yudho Anto Hutri membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut bahwa kejadian itu terjadi pada Sabtu (3/10/2020) kemarin.

"Kejadian kemarin sore. Kami dapat videonya, kemudian kami cari dan lacak. Sekarang yang bersangkutan sudah diamankan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (4/10/2020).

Yudho mengatakan bahwa pengendara yang terlihat membawa senjata tersebut bukanlah anggota kepolisian, melainkan seorang warga sipil.

Pengendara itu terlibat cekcok lantaran mobil yang dikendarainya justru menabrak seorang juru parkir ketika hendak mundur ke jalan raya.

Baca selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/05/08025751/populer-jabodetabek-wagub-dki-jakarta-komentari-jokowi-soal-tak-perlu-sok

Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke