Salin Artikel

Kisah Harmoni, Kawasan Dagang dan Pesta hingga Cerita Patung Hermes yang Sempat Hilang

Harmoni sejak zaman Belanda memang telah menjadi kawasan yang sibuk. Di sana pernah berdiri Gedung Harmonie, yang didirikan tahun 1810, dan meninggalkan warisan sampai saat ini berupa nama “Harmoni” itu sendiri.

Gedung tempat pesta warga Belanda itu dipelopori pembangunannya oleh Reinier de Klerk tahun 1776.

Maksud pendiriannya agar gaya hidup orang-orang Belanda tidak terlalu urakan.

Sebelum ada gedung ini, di sepanjang Kali Ciliwung banyak berdiri kedai minum. Karena orang-orang Belanda senang mabuk-mabukan, maka di situ sering terjadi perkelahian.

Lokasi Gedung Harmonie, begitu tertulis di tembok atas bagian muka gedung itu, dulu ada di pojokan Jalan Veteran dan Jalan Majapahit.

Kini lahan bekas gedung itu menjadi bagian dari lahan parkir Sekretariat Negara.

Selain Gedung Harmonie, Hotel des Indes adalah hal lain yang menguatkan Harmoni sebagai kawasan yang sibuk sejak dulu.

Hotel des Indes resmi beroperasi pada 1856 di tanah yang juga masih milik Reiner de Klerk. Sejarah mencatat, Hotel des Indes bisa disejajarkan dengan Hotel Raffles di Singapura.

Hotel Raffles di Singapura masih berdiri kokoh dan menjadi hotel berbintang yang bergengsi. Sementara Hotel des Indes sudah lenyap tak berbekas.

Hotel des Indes dilibas pembangunan tahun 1971. Hotel yang letaknya tak jauh dari Gedung Harmoni ini ada di Jalan Gajah Mada yang kini berdiri pusat belanja Duta Merlin.

Patung Hermes

Peninggalan era Belanda nyaris tak dapat diperlihatkan lagi kepada generasi saat ini. Selain nama “Harmoni” itu sendiri, yang tersisa dari kawasan ini sejak zaman Belanda adalah patung Dewa Hermes atau Dewa Mercuriu.

Hermes atau Mercurius adalah dewa perdagangan dalam mitologi Romawi. Seakan ada maksud khusus patung dewa itu diletakkan di Jembatan Harmoni yang dibangun pada 1905: dewa perdagangan untuk menandakan sibuknya aktivitas perdagangan di sekitar Jalan Hayam Wuruk waktu itu.

Masuk ke kawasan Harmoni, melewati jembatan, pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor masih bisa memandang patung Hermes. Patung itu ada di sisi kiri, dari arah Jalan Hayam Wuruk.

Patung yang terbuat dari perunggu ini berbentuk sosok pria dengan kepala dan mata memandang ke atas, sementara tangan kanan seperti menunjuk ke langit.

Tangan kirinya memegang tongkat bersayap yang terbelit dua ekor ular. Kaki kanannya terlipat, sedangkan kaki kirinya berdiri di atas bola.

Patung itu sejatinya merupakan peninggalan zaman Belanda. Namun, Hermes yang berdiri di jembatan Harmoni bukan patung asli, melainkan replika hasil keajaiban tangan seniman Yogyakarta, Arsono.

Patung aslinya sempat raib Agustus 1999. Keberadaannya sempat sumir hingga akhirnya Pemprov DKI Jakarta menyampaikan pengumuman, bahwa patung asli yang diperkirakan dibuat tahun 1900-an itu justru diselamatkan.

Sebelum “dievakuasi”, posisi patung Hermes itu miring ke arah kali akibat peyangganya ditabrak mobil.

Ketimbang jatuh ke kali, maka petugas Dinas Pekerjaan Umum menyelamatkan patung itu ke kantor mereka.

Setelah akhirnya ditemukan kembali, Pemprov DKI memutuskan untuk membuat replika patung tersebut. Biaya replika patung seberat 100 kg itu Rp 150 juta.

Sementara itu, patung Hermes yang asli kini dipasang di taman bagian belakang Museum Sejarah Jakarta, sebagai atraksi tambahan buat museum ini.

Pasalnya, patung asli itu terbuat dari perunggu berbobot 70 kilogram dengan nilai sekitar Rp 1 miliar di pasar Singapura pada tahun 2000.

Kini, sebagai cagar budaya DKI Jakarta, patung itu akan terus menjadi saksi bagaimana sejarah berlangsung dalam denyut kehidupan Jakarta, dan Harmoni, yang senantiasa sibuk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/06223841/kisah-harmoni-kawasan-dagang-dan-pesta-hingga-cerita-patung-hermes-yang

Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke