Salin Artikel

Pendapatan Berkurang Akibat Pandemi Covid-19, Wartawan Ini Menyambi Jualan Frozen Food

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sejak bulan Maret lalu tak dipungkiri berdampak pada ekonomi setiap keluarga di Indonesia.

Ada pekerja yang terkena pemutusan hak kerja (PHK), ada pekerja yang harus dipotong gaji, bahkan ada pula pekerja yang harus mengambil pekerjaan sampingan guna menopang kondisi perekonomian keluarga.

Salah satunya Siti Yona Hukmana (25), seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja sebagai wartawan media online di Jakarta.

Saat dihubungi Kompas.com, Yona (panggilan akrabnya), tak pernah menyangka pandemi Covid-19 akan berlangsung lama. 

Awalnya dia hanya berpikir Covid-19 melanda Indonesia tak lebih dari tiga bulan. Namun, kenyataannya Covid-19 masih ada, bahkan sudah memasuki bulan ketujuh.

Yona dan keluarga juga merasakan dampak dari adanya Covid-19. Perekonomian keluarga kecilnya mulai goyang.

Dia tak mendapat gaji utuh seperti sebelum pandemi. Pemasukannya mulai berkurang, begitu pula gaji dari sang suami, yang sudah mulai tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga.

"Buat aku yang sudah berkeluarga ini tidak cukup mengandalkan gaji," kata Yona, Sabtu (10/10/2020).

Yona mulai memutar otak, mencari alternatif pekerjaan untuk menopang kebutuhan keluarga.

Dia ingin pekerjaan yang membutuhkan modal kecil dan tidak menyita banyak waktunya. Pasalnya, dia masih memiliki seorang balita yang membutuhkan kasih sayang.

Tak butuh lama, sejak akhir Agustus 2020, dia memilih menjadi penjual makanan beku (frozen food).

Alasannya sederhana, menjual makanan beku tak membutuhkan modal besar, waktunya tak banyak tersita, namun pemasukannya bisa bertambah.

"Bikin usaha kecil-kecilan karena belum mempunyai modal besar. Sekarang ini aku usaha enggak pakai modal, ambil sama agennya, kalau sudah terjual baru bagi hasil. Namanya reseller," ujar Yona.

Dia pun mulai beradaptasi dengan pekerjaan barunya tersebut.

Wanita asal Padang ini harus pintar membagi waktu untuk bekerja sebagai wartawan, mengurus anak dan suami, serta mengantar dagangannya kepada pelanggan.

Ada beragam jenis frozen food yang dijual Yona, di antaranya bebek ungkep dan daging ayam.

Untuk memudahkan pelanggan membeli dan memilih jenis makanan, dia membuat akun Instagram khusus yakni @frozenfoodonay.

Promosi tentang dagangannya pun gencar dilakukan di media sosial Instagram atau WhatsApp.

Menurut Yona, menjual frozen food tak hanya membantu kelurganya, melainkan juga memudahkan pelanggan yang harus bekerja dari rumah.

"Usaha ini aku pilih karena semua orang butuh makan, ini frozen food jadi bisa stok di freezer (kulkas). Kalau mau makan bisa tinggal goreng, enggak perlu keluar rumah. Menurutku ini cocok banget dengan imbauan pemerintah yakni stay at home," ucap Yona.

"Apalagi sekarang orang-orang sedang WFH, pasti butuh cemilan dan enggak mau ribet," lanjut dia.

Masalah ekonomi keluarga telah menemukan solusinya. Kini, Yona harus berperang melawan dirinya sendiri karena semangatnya terkadang tergerus rasa capek harus membagi waktu.

"Semangat itu hilang lalu kadang muncul lagi. Tantangannya pertama karena capek setiap Senin sampai Jumat harus menulis berita dan mengurus anak," ujar wanita yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan itu.

Namun, Yona tak mau menyerah atas rasa capek itu.

Dia mulai mencari alternatif cara berjualan. Dia pun memilih berjualan secara online dan mengantar makanan ke rumah pelanggan pada hari Sabtu dan Minggu.

Sedangkan makanan yang dipesan pada Senin sampai Jumat biasanya akan dikirim melalui jasa pengiriman.

"Makin hari sudah tahu ritme bagi waktunya. Aku berjualan dan menerima order pakai HP saja jadi enggak perlu mondar mandir keluar rumah. Aku lihat HP sembari mengajak bermain anak," ucap dia.

"Aku fokus jualan pas libur saja yakni Sabtu dan Minggu. Yang penting aku berusaha usaha menjual makanan ini tidak mengganggu pekerjaan utama sebagai wartawan dan menyita banyak waktu untuk anak," lanjutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/11/07581551/pendapatan-berkurang-akibat-pandemi-covid-19-wartawan-ini-menyambi-jualan

Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke