Salin Artikel

Nasib DAMRI di Masa Pandemi, Ditinggal Penumpang tapi Tetap Beroperasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu sektor usaha yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19 di Indonesia adalah sektor transportasi.

Kebijakan "di rumah aja" dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi awal keengganan masyarakat untuk bepergian, sehingga mau tidak mau, sektor transportasi umum menjadi sektor dengan dampak paling drastis karena kebijakan ini.

Seperti Perum DAMRI, misalnya, mengaku harus tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 meski ditinggalkan penumpang mereka lebih dari 90 persen.

"Pada awal PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kita sempat merosot hingga 90 persen, jadi kemungkinn okupansi (keterisian) kita sekitar 10 persen saja," kata Komunikasi Korporasi dan Protokol Perum DAMRI Harys Kristanto melalui telepon, Senin (12/10/2020).

Sempat bekukan rute tertentu

Tidak hanya berkurang drastis, PSBB juga berdampak pada pengurangan rute ke terminal-terminal kecil di Jakarta.

Harys menjelaskan bahwa rute terminal kecil seperti Terminal Pasar Minggu dan beberapa terminal lainnya dipindahkan ke terminal besar saja.

Ada tiga terminal besar yang disebut Harys sebagai rute pengalihan saat awal PSBB diterapkan April lalu, begitu juga saat PSBB ketat yang diterapkan DKI Jakarta selama sebulan.

"Kemarin yang masih berjalan Blok M, Rawamangun, Kemayoran masih berjalan normal," kata dia.

Pengurangan frekuensi keberangkatan

Harys mengatakan, setelah PSBB masa transisi diberlakukan, operasional bus DAMRI di beberapa rute terminal kecil ke Bandara Soekarno-Hatta kembali beroperasi normal.

Meski rute sudah kembali normal, terdapat pengurangan frekuensi keberangkatan yang berpengaruh pada waktu tunggu penumpang.

Harys menjelaskan, jika di masa sebelum pandemi Covid-19 melanda, penumpang hanya perlu menunggu bus sekitar 30 menit sampai 1 jam saja.

Tetapi saat ini "Ada penyesuaian waktu seperti misalnya (dari) waktu tunggu 30 menit-1 jam kemungkinan sekarang bisa sampai 1-2 jam," kata Harys.

Peningkatan penumpang yang jauh dari angka normal

Setelah PSBB mulai dilonggarkan, Harys mengaku memang terjadi peningkatan penumpang bus DAMRI.

Tapi angka peningkatan jauh dari harapan, untuk mendekati angka normal sebelum pandemi saja, kata Harys masih sangat jauh.

"Sekarang sudah meningkat sekitar 15-20 persen, masih jauh banget dari angka normal, setidaknya kami masih bisa bertahan di tengah pandemi," kata dia.

Beragam syarat penumpang tetap patuh pada protokol kesehatan

Meski sepi penumpang, DAMRI tetap menerapkan dengan ketat protokol kesehatan untuk penumpang mereka.

Harys mengatakan, setiap penumpang dipastikan dahulu apakah mereka sehat untuk melakukan perjalanan dan suhu tubuh diukur menggunakan alat pengukur suhu.

Apabila ada penumpang dengan suhu melebihi 37,3 derajat celsius, maka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.

Penumpang juga wajib menggunakan masker, menjaga jarak selama perjalanan dan menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki armada bus.

Dia juga menjelaskan penumpang dilarang untuk duduk berdekatan di satu baris kursi dengan alasan apapun meskipun.

"Meskipun satu keluarga kami sarankan untuk pisah tempat duduk. Kalau depan-belakang masih diizinkan. Tapi kalau untuk sebelahan memang tidak boleh," kata dia.

Terakhir, penumpang tujuan Bandara Soekarno-Hatta disarankan untuk membawa rapid test sebagai salah satu syarat untuk melakukan penerbangan.

"Kita sarankan kepada penumpang untuk rapid, karena kan di Bandara mereka melakukan penerbangan, dan rapid test akan diperiksa juga," pungkas Harys.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/13/08570601/nasib-damri-di-masa-pandemi-ditinggal-penumpang-tapi-tetap-beroperasi

Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke