JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB, pada Selasa (13/10/2020) hari ini.
Hal ini karena ada aksi unjuk penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Istana Negara, Patung Kuda, dan Harmoni.
"Melihat situasi keamanan yang kurang kondusif, maka PT MRT Jakarta melakukan langkah antisipasi dengan menutup seluruh operasional stasiun dan kereta MRT Jakarta," ucap Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin, dalam keterangannya Selasa sore.
Ia menyebutkan, kereta terakhir dari Stasiun Lebak Bulus Grab menuju Stasiun Blok M BCA adalah pukul 17.41 WIB.
Dan dari Stasiun Blok M BCA menuju Stasiun Lebak Bulus Grab pukul 17.41 WIB.
"PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan seluruh pengguna MRT Jakarta, keselamatan dan keamanan pengguna merupakan prioritas kami," kata dia.
Seperti diketahui, unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja kali ini dilakukan oleh Persatuan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas Islam lainnnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin membenarkan bahwa pihaknya akan terlibat dalam aksi penyampaian pendapat tersebut.
"Ini bagian dari PA 212 juga," ucap Novel saat dikonfirmasi.
Untuk jumlah massa, Novel belum bisa memastikan berapa orang yang akan terlibat dalam aksi ini karena digelar secara serentak di beberapa daerah.
Adapun UU Cipta Kerja telah disahkan DPR dan pemerintah dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/13/19104181/imbas-demo-tolak-uu-cipta-kerja-kereta-mrt-hanya-beroperasi-hingga-pukul