Masukkan ini diberikan dalam rangka 3 tahun kepemimpinan Anies sebagai orang nomor satu di Ibu Kota.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, William Aditya Sarana, mengatakan, yang paling utama adalah, Anies perlu meningkatkan transparansi anggaran, baik kepada DPRD maupun warga Jakarta.
"Perlu diingat bahwa APBD adalah uang rakyat yang diamanahkan ke pemerintah. Oleh karena itu, tidak bosan-bosannya kami mengingatkan agar Gubernur Anies tidak alergi jika warga Jakarta ingin mengetahui rincian APBD sejak awal perencanaan hingga realisasi anggarannya," ucap William, Jumat (16/10/2020).
Kedua, Anies diminta lebih cermat dalam mengelola anggaran. Ia mengingatkan mengenai kejadian input anggaran lem aibon Rp 82 miliar.
Kemudian, soal temuan BPK terhadap pengadaan robot pemadam kebakaran, yaitu Rp 847 juta dan Rp 1,4 miliar.
"Selain itu, kami juga menyorot anggaran-anggaran besar di dinas-dinas yang lain, mulai dari pengadaan teknologi informasi, tanaman, penyelenggaraan event, hingga pekerjaan konstruksi. Ke depan, Gubernur Anies harus lebih hati-hati dan kalau perlu sisir anggaran dinas satu-per satu," jelasnya.
Anggota Komisi A ini juga meminta Anies memberikan prioritas anggaran kepada kegiatan-kegiatan yang berdampak nyata bagi warga Jakarta.
Kegiatan tersebut, yakni peningkatan kapasitas saluran air melalui normalisasi atau naturalisasi sungai, pembangunan LRT, penyediaan air bersih, dan revisi perda tata ruang.
"Pak Anies sepertinya lebih semangat mengurusi hal-hal yang kurang bermanfaat bagi kehidupan warga, seperti Formula E, JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) yang instagramable, dan warna genteng rumah di sekitar fly-over Lenteng Agung," ujarnya.
"Kami mohon Pak Anies lebih fokus mengurusi hal-hal yang penting dan mendesak," tutup William.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/16/13241371/3-tahun-kepemimpinan-anies-psi-minta-lebih-transparan-dan-prioritaskan