Salin Artikel

Ribut-ribut di Green Lake Cipondoh, Ketika Satpam Geruduk Pengontrak yang Jual Mobil di Perumahan...

TANGERANG, KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video gerombolan satpam cekcok dengan pengontrak rumah dengan inisial TS di Green Lake Cipondoh, Kota Tangerang.

Kapolsek Cipondoh AKP Maulana Mukarom mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada 14 Oktober 2020 di Klaster Asia Green Lake Cipondoh ketika satpam perumahan hendak menertibkan belasan mobil milik TS yang terparkir sembarangan di area perumahan.

Dia menjelaskan, penertiban tersebut berawal dari keluhan warga penghuni perumahan karena merasa terganggu oleh mobill TS yang banyak terparkir di wilayah perumahan.

"Jadi awalnya laporan warga resah dengan mobil yang diparkirkan, sekitar 15 mobil," kata Maulana, Senin (19/10/2020).

Kemudian saat terjadi penertiban, TS tidak terima dan bersitegang dengan satpam yang hendak menertibkan belasan mobil milik TS.

Berkali-kali diingatkan

Maulana juga mengungkapkan, dari keterangan para saksi kalau ternyata TS yang merupakan pengontrak rumah di Klaster Asia sudah berkali-kali diingatkan untuk tidak memarkirkan belasan mobil di perumahan.

"Namun, warga ini (TS) tidak mengindahkan teguran itu," kata Maulana.

Dia menjelaskan, belasan mobil milik TS merupakan mobil yang dijadikan usaha jual beli kendaraan.

Meski sudah dingatkan berkali-kali, TS tetap tidak terima dirinya digeruduk satpam dan melaporkan cekcok yang terjadi antara satpam dan TS ke Polsek Cipondoh.

Maulana mengatakan, TS melaporkan penertiban yang dilakukan satpam dan mengatakan ada pemukulan yang terjadi saat penertiban terjadi.

"Terjadilah dorong-dorongan (saat penertiban). Terus diduga, ini masih dugaan ya, diduga ada pemukulan," kata Maulana.

Pihak keamanan bantah ada pemukulan

Akan tetapi salah seorang satpam Green Lake Cipondoh Hamdi Komarudin membantah adanya pemukulan saat penertiban berlangsung

Penertiban yang terjadi pada 14 Oktober tersebut hanya sebatas ketegangan dan saling dorong saja.

"Terjadilah di situ dorong-dorognan, tidak ada pemukulan, jadi dorong-dorongan saja," kata dia dalam wawancara Kompas TV, Minggu (18/10/2020).

Dia menjelaskan, aksi dorong terjadi karena pengontrak rumah yang juga menjual belasan mobil di kawasan perumahan tersebut mengeluarkan kata-kata tak pantas.

"Sekali lagi ada bahasa yang tidak enak didengar pada saat kami melakukan peneguran," kata dia.

Namun keributan berhasil dilerai oleh salah seorang pimpinan satpam yang saat itu ikut dalam penertiban.

"Pimpinan melerai jangan sampai terjadi tindakan kriiminal, pada saat itu semua pasukan dibubarkan oleh pimpinan," ujar Hamdi.

Standar parkir tiga mobil di setiap rumah

Dia juga menjelaskan terdapat batasan tempat parkir yang diberikan pengelola perumahan yaitu tiga tempat parkir untuk setiap penghuni rumah.

Sebenarnya, lanjut Hamdi, ada dua carport yang disediakan, tapi pengelola memberikan kelonggaran sehingga diperbolehkan tiga mobil untuk setiap rumah.

Namun apa yang dilakukan TS yang memarkirkan belasan mobil merupakan pelanggaran dan satpam perumahan, kata Hamid, hanya menjalankan imbauan pengelola untuk menertibkan belasan mobil milik TS.

"SOP (Standar Operasional Prosedur) dari pengelola, kendaraan terparkir sesuai dengan carport dua kendaraan. Tetapi dikasih kebijakan oleh pengelola, jadi tiga. Kalau (milik TS) ini sudah lebih dari tiga," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/20/07194821/ribut-ribut-di-green-lake-cipondoh-ketika-satpam-geruduk-pengontrak-yang

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke