Salin Artikel

Kongres Sumpah Pemuda Ternyata Pernah Digelar di Area Gereja Katedral

Para pemuda dari beraneka latar belakang suku, agama, juga golongan mengikrarkan Sumpah Pemuda untuk mencintai persatuan Indonesia.

Di gedung yang dulu bernama Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106 milik Sie Kok Liong itu menjadi rumah kos para pelajar pejuang.

Mereka yang pernah tinggal di situ antara lain Mohammad Yamin, Mohammad Tamzil, Aboe Hanifah, Amir Sjarifuddin, dan AK Gani.

Namun, sehari sebelum tercetusnya ikrar Sumpah Pemuda, ternyata Kongres Pemuda II digelar di Gedung Katholieke Social Bond (KSB, Perhimpunan Sosial Katolik) pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Gedung tersebut terletak di area Gereja Katedral, Jakarta.

Di gedung tersebut, anggota KSB dan Katholieke Jongenlingen Bond (Perhimpunan Pemuda Katolik) berkumpul dan beraktivitas.

Fakta tersebut dinyatakan oleh pemandu Wisata Kreatif Jakarta, Ira Lathief, dalam wisata virtual bertema Sumpah Pemuda pada Rabu (30/10/2020) malam.

"Cerita peran Gereja Katolik Katedral terhadap Sumpah Pemuda banyak terlewatkan. Di tanggal 27 Oktober, itu diselenggarakan Kongres Sumpah Pemuda di tempat lain, yaitu Perkumpulan Pemuda Katolik. Itu sekarang jadi aula Museum Katedral," ujar Ira.

Ide terjadinya Kongres Pemuda II di area Gereja Katedral muncul dari aktivis Jong Ambon, Johannes Leimena. Saat itu, Leimena mengusulkan untuk kepada para aktivis lain untuk menggunakan aula Gedung Katholieke Social Bond.

"Waktu itu aktivis-aktivis berkumpul di kos-kosan (Indonesische Clubgebouw). J Laimena itu kan Katolik. Dia usul Kongres Pemuda II di aula tesebut (Katholieke Jongenlingen Bond)," kata Ira.

Usul Leimena disetujui oleh para aktivis yang biasa berkumpul di Indonesische Clubgebouw. Waktu itu, dibutuhkan ruangan dengan luas yang lebih besar agar bisa menampung banyak peserta kongres.

Dikutip dari harian Kompas, Mohammad Yamin berpidato tentang pemuda bagi ”Persatoean dan kebangsaan Indonesia” dengan lima faktor penting, yaitu sejarah, bahasa, hukum/adat, pendidikan, dan kehendak bersatu di aula Gedung Katholieke Social Bond.

Dalam kongres yang dihadiri oleh 750 orang itu terlibat utusan dari pelbagai organisasi pemuda di Tanah Air. Mereka berbeda-beda suku, agama, juga golongan.

Ada perwakilan dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Pemuda Indonesia, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, dan sebagainya.

Di antara mereka ada nama Sugondo Djojopuspito, RM Joko Marsaid, Amir Sjarifudin, Johan Mohammad Cai, R Katjasoengkana, Johannes Leimena, RCL Sendoek, Arnold Monotutu, Agustine Magdalena Waworuntu, dan Mohammad Rochjani Su’ud.

Hadir pula perwakilan pemuda peranakan Tionghoa, seperti John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang, dan Tjio Djien Kwie.

Setelah itu, Kongres hari kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928, berlangsung di dua tempat berbeda, yakni Oost-Java Bioscoop (sekarang di Jalan Merdeka Utara) dan Indonesische Clubgebouw.

Memori terkait peran Gereja Katedral dalam peristiwa Sumpah Pemuda kini terus dilestarikan untuk para generasi penerus. Tahun lalu, ada pergelaran video mapping peringatan Hari Sumpah Pemuda di Gereja Katedral Jakarta.

Video mapping itu menampilkan lanskap gereja serta wajah tokoh nasional, seperti Soekarno, Muhammad Hatta, dan Budi Utomo.

"Gereja Katedral itu punya peran penting juga dalam Sumpah Pemuda. Apa yang dilakukan ini patut diapresiasi. Mereka ingin membangkitkan kecintaan terhadap sejarah terkait Sumpah Pemuda," tambah Ira.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/31/08080091/kongres-sumpah-pemuda-ternyata-pernah-digelar-di-area-gereja-katedral

Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke