Salin Artikel

Tak Lagi Pakai Biaya Tak Terduga, Dana Penanggulangan Covid-19 di Depok Disebar di SKPD Tahun Depan

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzana menyebut bahwa anggaran penanggulangan pandemi Covid-19 sudah disisipkan pada anggaran masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2021.

"Sudah dimasukkan ke dinas masing-masing, baik untuk penanggulangan ekonominya sesuai PEN (pemulihan ekonomi nasional), sama untuk kesehatan, jadi sudah ada di masing-masing dinas," kata Nina ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Ia berujar, hal ini merupakan langkah persiapan yang lebih jelas dalam menanggulangi pandemi Covid-19, alih-alih memasukkannya ke dalam pos biaya tak terduga (BTT).

Pada tahun ini, penanggulangan Covid-19 baik dari segi kesehatan maupun ekonomi terpaksa menggunakan BTT, karena masing-masing dinas belum memiliki anggaran untuk mengantisipasi pandemi.

BTT itu pun merupakan hasil pergeseran pos-pos anggaran dari berbagai SKPD. Hingga saat ini, penanggulangan Covid-19 dari BTT di Depok disebut mencapai Rp 168 miliar.

"Kalau sekarang kan hasil pergeseran, karena memang dinas belum ada anggaran untuk Covid-19, jadi harus dipindahkan, refocusing ke anggaran BTT untuk memudahkan. Kalau tahun depan kan sudah ada di anggaran dinas masing-masing untuk mengantisipasi," jelas Nina.

Meski demikian, Nina mengaku tak bisa memberikan informasi soal jumlah pasti anggaran penanggulangan Covid-19 yang diusulkan untuk tahun depan.

Yang jelas, tak menutup kemungkinan bahwa penanggulangan pandemi Covid-19 di Depok tahun 2021 bakal kembali menyedot BTT seandainya ada situasi mendesak.

"Kalau dianggarkan berapa, saya tidak hafal. Tapi, yang jelas semua (penyusunan KUA-PPAS) sudah mengacu untuk penanggulangan Covid-19," ujar Nina.

"Kalau nanti ada beberapa kejadian di 2021 yang belum masuk APBD di masing-masing dinas dan itu masuk kategori mendesak, baru bisa melalui BTT nanti, sekitar Rp 100-an miliar," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/03/17125941/tak-lagi-pakai-biaya-tak-terduga-dana-penanggulangan-covid-19-di-depok

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke