Mereka ditempatkan di gedung SMP PGRI yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Camat Gambir Fauzi mengatakan, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi pengungsian.
Sejumlah kelas sekolah itu akan dimanfaatkan untuk menampung para korban.
"Kebetulan sekolah ini ada beberapa kelas. Jadi kalau sekadar 60 orang bisa menggunakan tiga atau empat kelas," kata Fauzi saat dihubungi, Sabtu.
Menurut Fauzi, ukuran kelas yang cukup luas bisa membuat para pengungsi menjaga jarak.
"Satu kelas itu cukup luas sehingga kita bisa menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Kebetulan saat ini pelajar metode belajar dengan daring jadi gedung tidak digunakan," katanya.
Fauzi telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) untuk memeriksa kesehatan para korban kebakaran di pengungsian.
"Kita juga sudah koordinasi dari Lingkungan Hidup, PPSU, Satpol PP untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran besok. Besok kita akan apel jam 7," katanya.
Kebakaran menghanguskan 20 rumah semi permanan terjadi sekitar pukul 17.13 WIB.
Sebanyak 21 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kebakaran itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/07/21223151/korban-kebakaran-di-cideng-mengungsi-ke-smp-pgri-protokol-kesehatan