Salin Artikel

Dua Anak yang Ditemukan Telantar di Kolong Jembatan Telah Sebulan Dinyatakan Hilang

Orangtua mereka menyatakan, kedua anak tersebut telah hilang selama kurang lebih satu bulan.

Sebelum menjemput anaknya di GOR Cengkareng itu, orangtua dari anak-anak tersebut sempat datang ke Kantor Kelurahan Roa Malaka pada Rabu sore. Mereka mengira anaknya masih berada di kantor kelurahan tersebut.

"Orangtuanya datang nangis histeris. Katanya anaknya sudah pergi sebulan," ujar Mustakim, petugas pengamanan dalam (Pamdal) kepada Kompas.com, Kamis.

Dua anak yang dijemput tersebut berinisial RM (9) dan N (5). Orangtua RM dan N datang dan menanyakan kabar anaknya kepada Mustakim.

"Nanya, katanya anak saya gimana, ada luka-luka nggak. Saya ceritain, ada luka-luka, pas ditemuin nangis-nangis," kata Mustakim.

Masih menurut Mustakim, orangtua kedua bocah tersebut datang beramai-ramai, bersama ketua RT di tempat tinggal mereka.

"Katanya, dulu pergi diajak sama temannya ke Senen," tambah Mustakim.

Namun sejak itu, dua bocah tersebut tak pernah kembali ke rumah.

RM dan N ditemukan di bawah kolong jembatan di Pasar Pagi, Tambora, pada Senin lalu oleh petugas PPSU Roa Malaka. Mereka ditemukan bersama satu bocah lainnya, RR (10).

Ketika dimintai keterangan, RR dan RM menjelaskan bahwa ia ditelantarkan oleh dua orang remaja yang menyuruhnya untuk mencuri. Karena enggan memenuhi suruhan remaja tersebut, RR, RM, dan N ditelantarkan di bawah jembatan Pasar Pagi.

RM mengaku, ia sempat dipukuli remaja tersebut karena tak mau melakukan pencurian.

Petugas PPSU kemudian menyerahkan ketiga bocah tersebut ke pihak Kelurahan Roa Malaka.

Mereka kemudian berada di bawah pengawasan Sudin Sosial Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/12/16524781/dua-anak-yang-ditemukan-telantar-di-kolong-jembatan-telah-sebulan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke