JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Ahli Penanggulangan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta Pandu Riono mengunggah informasi soal 27 klaster baru yang merupakan klaster keluarga.
Klaster keluarga tersebut muncul pascalibur panjang awal November lalu.
Pandu mengunggah data tersebut pada 17 November dengan memberikan keterangan, terjadi peningkatan penularan dalam keluarga atau rumah tangga yang sering diabaikan.
"Peningkatan penularan dalam keluarga atau rumah-tangga sering diabaikan, karena tidak diketahui besarannya. Tim surveilans DKI @dinkesJKT , berhasil melakukan pelacakan kasus dengan baik dan ditemukan klaster RT dampak liburan cuti bersama," ujar dia melalui akun Twitter-nya, @drpriono1, Selasa (17/11/2020).
Pandu juga sudah mengonfirmasi tulisan terkait klaster keluarga di akun Twitter-nya tersebut bisa langsung dikutip.
"Iya silakan (dikutip)," kata Pandu saat dihubungi melalui telepon, Rabu (18/11/2020).
Beberapa kecamatan tersebut di antaranya, Makasar, Menteng, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Cempaka Putih, Pademangan, Senen, dan Duren Sawit.
Selanjutnya, Kembangan, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Kalideres, Palmerah, Cengkareng dan Tebet.
Adapun riwayat perjalanan pasien positif terdata paling banyak yang pernah bepergian ke Provinsi Jawa Barat luar Bodebek (Bogor, Depok Bekasi) sebanyak 52 kasus positif dengan 13 klaster.
Disusul Jawa Tengah dengan 16 kasus di 5 klaster, Jawa Barat Bodebek dengan 15 kasus di 5 klaster, Lampung dengan 6 kasus di 2 klaster, Banten dengan 2 kasus di 1 klaster, serta Aceh dengan 2 kasus di 1 klaster.
Klaster baru akibat libur panjang tersebut, kata Pandu, bisa jadi pertimbangan Presiden Joko Widodo untuk membatasi kegiatan libur akhir tahun mendatang.
"Cegah liburan panjang akhir tahun @Jokowi," tulis Pandu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/18/12102771/muncul-27-klaster-keluarga-di-jakarta-pascalibur-panjang-93-orang-positif