Salin Artikel

Jenazah Pria Ditemukan Terkubur di Rumah Kontrakan di Depok, Polisi Periksa 6 Saksi

"Sampai hari ini sudah enam saksi. Semalam tiga, siang ini tiga lagi, jadi enam saksi," kata Azis kepada wartawan, Kamis.

Dari pemeriksaan saksi, polisi memperoleh dugaan sementara identitas jenazah yang terkubur itu, yang teridentifikasi sebagai laki-laki berusia sekitar 30-an tahun.

Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.

"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.

"Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya. Ini baru temuan sidik jari," ujar dia.

Saat ini, jenazah korban yang diperkirakan tewas dibunuh itu sedang dalam proses autopsi.

Menurut Azis, sembari menanti hasil resmi autopsi, pelacakan terhadap sejumlah barang bukti dikebut, terutama temuan ubin keramik yang dipakai untuk menutup galian kubur.

"Ubin juga menjadi temuan kami, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.

"Karena penyelidikan bukan hanya fokus kepada jenazah, tetapi juga barang yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), termasuk ubin-ubin juga dicari, kira-kira ada di pertokoan di sekitar sini atau tidak," ujar dia.

Kronologi penemuan jenzah

Sukiswo (60), pemilik rumah kontrakan, merupakan penemu pertama jenazah itu.

Awalnya, kata Sukiswo, istrinya memintanya memperbaiki toilet rumah kontrakan itu karena tersumbat.

"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," kata Sukiswo kepada wartawan, Rabu malam.

"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya.

Pembongkaran dimulai sekitar pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Setelahnya, Sukiswo berhenti sejenak untuk menunaikan shalat ashar dan melakukan aktivitas lain. Ia kemudian melanjutkan pembongkaran setelah shalat magrib.

"Setelah sekian dalam itu tidak ditemukan apa-apa, tapi setelah kami lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini mencurigakan buat saya. Akhirnya saya lanjutkan gali lagi," ungkap Sukiswo.

Ia lalu menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.

"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW," kata Sukiswo.

"Baru setelah dilanjutkan menggali sedikit lagi, kelihatan ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi kelihatannya seperti itu (dengkul)," imbuhnya.

Kepolisian yang menerima laporan pun tiba di lokasi. Penggalian kemudian dikerjakan bersama dengan tim identifikasi, hingga ditemukan tulang tersebut betul bagian dari sosok jenazah yang dikuburkan dalam posisi duduk mencangkung.

Sebagian pakaian korban masih tersisa meski jenazah itu sudah menjadi tanah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/19/14003591/jenazah-pria-ditemukan-terkubur-di-rumah-kontrakan-di-depok-polisi

Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke