Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, kegiatan KBM tatap muka itu akan dilakukan secara bertahap. Ia menyebutkan, tidak semua jenjang pendidikan dan semua siswa bisa langsung beraktivitas.
"Secara bertahap, jadi tidak sekaligus," kata Bima, Senin (23/11/2020).
Bima menyebutkan, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi pihak sekolah agar bisa menyelenggarakan KBM tatap muka, yaitu mendapat persetujuan Pemkot Bogor, komite sekolah, dan kepala sekolah.
Dirinya mengungkapkan, unsur kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pengajar tetap menjadi prioritas.
"Bagi sekolah-sekolah yang ingin mulai pembelajaran tatap muka, bisa mengajukan permohonan kepada Pemkot Bogor dengan catatan permohonan itu didukung, disetujui dan disepakati komite sekolah," ujar Bima.
"Selain itu menyiapkan secara rinci terkait dengan tiga aspek utama, yakni konsep atau sistem pembelajarannya jelas, seperti apa pengaturan jadwal pemberian mata pelajarannya, pengaturan kelasnya, dan lain-lain," tambah dia.
Ia melanjutkan, metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar tatap muka menggunakan pola hybrid learning, yaitu perpaduan antara pembelajaran dari rumah dan pembelajaran tatap muka.
Untuk peserta didik yang memilih untuk belajar dari rumah, sambung Bima, tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran jarak jauh.
“Kemungkinan metodenya hybrid, dan ini pun dilakukan secara bertahap. Pastinya tidak akan full, 30-50 persen saja dari kapasitas kelas," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/23/18295651/kbm-tatap-muka-di-bogor-dilakukan-bertahap-dengan-pola-hybrid-learning