Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Disabilitas Dinas Sosial Kota Bekasi Veny Dwi saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2020).
"Kemarin hasil assessment (diketahui) dia orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tapi masih taraf ringan. Jadi mau kami rujuk ke RSJ Marzukir Mahdi Kota Bogor," kata Veny.
Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi terungkap bahwa Astuti sudah mengalami gangguan jiwa sejak kecil.
Kondisi itu terus berlanjut hingga Astuti beranjak dewasa dan berkeluarga.
Dalam kesehariannya, Astuti hidup bersama seorang suami yang bekerja sebagai juru parkir dan buah hatinya yang kini sudah meninggal.
Saat ini pihak Dinsos tengah melakukan persiapan guna merujuk Astuti ke RSJ Marzukir Mahdi guna mendapat perhatian lebih lanjut mengenai gangguan kejiwaannya.
"Hari ini kami persiapkan syarat-syaratnya, kami hanya membuat rekomendasi," kata Devy.
Sebelumnya, Astuti diketahui mengajak anaknya yang baru berusia dua tahun untuk mengemis di kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (26/11/2020).
Saat menggendong sang bayi, Astuti tak sadar bahwa anaknya sudah tak bergerak sama sekali. Ketika dibawa ke Puskesmas, ternyata sang buah hati sudah tak bernyawa.
Belakangan diketahui bahwa bayi tersebut memang sudah sakit sejak empat hari sebelumnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/02/12240681/bayi-meninggal-saat-dibawa-mengemis-di-kota-bekasi-dinsos-ibunya-odgj