Salin Artikel

Cegah Kerumunan, Pemkot Jakbar Tambah Posko Pengungsi Korban Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat akan membangun posko pengungsian baru di sejumlah lokasi rawan banjir dan genangan air guna mencegah kerumunan pada masa pandemi Covid-19.

"Yang tadinya posko untuk pengungsian tadinya satu, sekarang enggak boleh banyak (pengungsinya) ya, harus jaga jarak, posko pengungsiannya ditambah," ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Rabu (2/11/2020).

Uus menyampaikan, jangan sampai penyebaran Covid-19 malah meningkat pada musim hujan yang kerap memicu banjir atau genangan.

Sebab, posko pengungsian seringkali menjadi lokasi di mana masyarakat dalam jumlah yang besar berkumpul sehingga menimbulkan kerumunan.

Uus berujar, pihaknya juga telah menyiapkan sarana prasana pencegahan banjir.

Salah satunya dengan menyiapkan kampung tangguh bencana yang nantinya akan dihadirkan di seluruh wilayah rawan genangan air ataupun banjir.

Kini, satu RW di Jakarta Barat, yakni RW 001 Kelurahan Rawa Buaya, tengah mempersiapkan diri untuk program tangguh bencana tersebut.

"Di Jakarta Barat contohnya sedang dipersiapkan untuk di RW 001 Kelurahan Rawa Buaya. Nanti untuk RW yang rawan banjir dan genangan dijadikan model," kata Uus.

"Tapi untuk RW lain yang posisinya rawan banjir, oleh seluruh lurah dan camat untuk membuat semacam posko siaga bencana," tambahnya.

Simulasi dari kampung tanguh bencana Rawa Buaya pertama kali akan dilaksanakan pada Minggu, 6 Desember mendatang.

Di samping itu, sejumlah upaya pencegahan banjir lain telah dilakukan pemkot di sejumlah titik rawan di Jakarta Barat.

Di antaranya ialah pembangunan embung di wilayah rawan banjir Tegal Alur dan Semanan, serta kolam olakan di Kedoya Utara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/02/18585001/cegah-kerumunan-pemkot-jakbar-tambah-posko-pengungsi-korban-banjir

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke