Salin Artikel

Dua Anggota Geng Garjok yang Serang Lawan dengan Celurit Masih di Bawah Umur

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari empat orang anggota Geng Garjok yang ditangkap Polsek Kebon Jeruk karena menyerang lawannya menggunakan celurit dan air raksa ternyata masih di bawah umur.

"Dua orang pelaku masih di bawah umur," ujar Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Manurung, Rabu (2/12/2020).

Dua pelaku di bawah umur tersebut adalah ARD (17) dan AF (15).

ARD dan AF dilaporkan sempat melempari korban dengan batu.

Sementara itu, dua tersangka lainnya yang juga digiring ke Polsek Kebon Jeruk, yakni MY (18) dan AR (22), turut melempari korban dengan batu dan membacoknya mengunakan celurit.

Selain itu, dua orang pelaku lain berinisial B dan J masih diburu oleh polisi.

J sempat menyerang korban dengan menyiramnya menggunakan air keras, sedangkan B menggunakan samurai untuk membacok korban.

Mereka ditangkap oleh Polsek Kebon Jeruk pada Selasa (1/12/2020) setelah menyerang seorang pemuda berinisial MSH yang merupakan anggota dari kelompok musuh, Geng Peluru.

Sebelum terlibat tawuran, dua kelompok ini sempat terlibat saling ejek di media sosial.

Kemudian, keduanya bersepakat untuk bertemu di Gang Asem, Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat.

"Jadi sebelum tawuran mereka ini mengundang di medsos untuk bertemu di TKP, yaitu di daerah Kedoya, di Gang Asem," tambahnya.

Namun, ketika tawuran berlangsung, Geng Peluru kalah jumlah sehingga segera mundur dan berlari.

MSH yang tertinggal di belakang tak berhasil kabur sehingga jadi sasaran kekerasan kelompok Garjok.

Hingga kini, korban masih dirawat di ruang ICU (intensive care unit) RSUD Cengkareng.

Diketahui, terdapat beberapa luka bekas bacokan dan lemparan batu di bagian punggung, tangan, dan kaki korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/02/21431751/dua-anggota-geng-garjok-yang-serang-lawan-dengan-celurit-masih-di-bawah

Terkini Lainnya

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke