DEPOK, KOMPAS.com - Puluhan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Depok mencoblos secara virtual dalam pemungutan suara yang digelar kemarin, Rabu (9/12/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna.
"Atas kesepakatan bersama bisa dilakukan seperti itu, karena untuk mengantisipasi, jangan sampai kemudian terjadi penularan," ujar Nana ketika dihubungi Kompas.com pada Kamis (10/12/2020).
"Sejauh yang kami tahu, informasinya hanya di RSUD. Saya tidak tahu angka pastinya tapi puluhan," jelasnya.
Melalui kesepakatan tripartit antara petugas KPPS, pengawas TPS, dan saksi, pasien Covid-19 di rumah sakit diminta menunjuk seseorang sebagai pendamping pemilih, umumnya kerabat.
Pendamping ini yang diberi mandat oleh pasien Covid-19 untuk menggantikannya mencoblos pilihannya.
"Tetapi melalui media video call. Jadi disampaikan dari pasien ke si pendamping pemilih untuk mencobloskan si ini (kandidat tertentu)," jelas Nana.
Setelahnya, medium video call berguna agar pasien Covid-19 dapat menyaksikan langsung bahwa tidak ada kecurangan dalam pencoblosan hingga surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.
"Sampai dimasukkan ke kotak suara pun yang memasukkan pendamping pemilih, disaksikan oleh pengawas dan saksi di tempat," tutup Nana.
Sebenarnya, KPU Kota Depok sudah menyusun perencanaan menyambangi para pasien Covid-19 secara langsung agar mereka dapat memberikan suara, baik yang isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit.
Petugas KPPS yang datang merupakan mereka yang bertugas di TPS paling dekat dengan rumah sakit.
Bersama pengawas dan para saksi, mereka harus mengenakan APD lengkap sebelum masuk ke ruang isolasi didampingi tenaga medis.
Selain itu, guna mengantisipasi penularan virus corona melalui medium surat suara, pasien Covid-19 yang mencoblos diberikan sarung tangan plastik sekali pakai.
Nana menyatakan, kemarin ada 1.649 pasien Covid-19 di Depok yang disambangi petugas untuk mencoblos, terdiri dari 524 pasien di rumah sakit dan 1.125 pasien yang isolasi mandiri.
Sebagai informasi, Pilkada Depok yang digelar kemarin menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP.
Sementara itu, Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 kursi di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/10/15470721/pilkada-depok-puluhan-pasien-covid-19-di-rsud-mencoblos-lewat-video-call