Salin Artikel

Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Khusus Penumpang di Hari yang Sama

AHC melalui akun Instagram resminya mengunggah sebuah poster yang berbunyi "Persyaratan layanan Rapid Test Antigen: WAJIB menunjukan Tiket Perbangan Hari Ini" beberapa jam yang lalu.

Bambang, Humas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta, mengonfirmasi hal tersebut ketika dihubungi melalui pesan singkat.

Ia menjelaskan, calon penumpang yang hendak melakukan rapid test antigen wajib memiliki tiket pesawat di tanggal yang sama.

Misalnya, A hendak melakukan Rapid Test Antigen pada 23 Desember. Maka, A baru bisa melakukan Rapid Test Antigen pada 23 Desember.

Bambang mengaku, penerapan kebijakan tersebut guna mengurangi kepadatan yang ditimbulkan oleh calon penumpang yang hendak melakukan tes.

"Sementara waktu untuk mengurangi kepadatan rapid antigen, diutamakan yang jadwal penerbangannya di hari yang sama," ucap dia.

Kebijakan baru ini diterapkan mulai Selasa (22/12/2020) besok. Walau diterapkan mulai besok, ia juga mengaku kebijakan tersebut bersifat kondisional.

Artinya bila layanan tes Covid-19 yang disediakan oleh Bandara Soekarno-Hatta terlampau ramai, maka kebijakan tersebut mulai berlaku. Bila sebaliknya, tidak terlalu ramai, maka kebijakan tersebut tidak berlaku.

Dengan adanya kebijakan tersebut, ia berharap fasilitas layanan kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta dapat segera ditambah.


"Mudah-mudahan ke depannya tersedia fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) lebih banyak lagi," ujarnya.

Bambang juga mengatakan, calon penumpang pesawat bisa mencari informasi terkait layanan kesehatan lain yang menyediakan layanan Rapid Test Antigen.

"Jadi tidak bergantung pula dengan fasyankes di bandara. Sehingga tidak numpuk," tandasnya.

Mulai berlaku 22 Desember

Sebelumnya, antrean panjang terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (21/12/2020) pagi. Gara-garanya banyak calon penumpang yang hendak mengambil rapid test antigen sebelum berangkat.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta Darmawali Handoko membenarkan adanya peningkatan permintaan rapid test.

"Tidak ada keramaian divalidasi, tapi memang ada di laboratorium," ujar Darmawali dalam wawancara kepada Radio Sonora, Senin pagi.

Darmawali menyiratkan adanya kebingungan penumpang terkait keharusan melakukan rapid test antigen atau antibodi untuk calon penumpang pesawat hari ini.

"Ini ada dua edaran sebenarnya. Pertama, Surat Edaran Nomor 3 tahun 2020 dari Satgas Covid yang seharusnya sudah diberlakukan untuk pemeriksaan antigen. Ini sudah ditetapkan pada 18 Desember dan harusnya dilaksanakan sejak Surat Edaran," kata Darmawali.

"Tapi saya juga baru dapat Surat Edaran dari Kementerian Perhubungan Nomor 22 tahun 2020. Isinya sama dengan Satgas Covid, tapi baru berlaku per 22 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021," lanjut Darmawali.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/21/18302531/rapid-test-antigen-di-bandara-soekarno-hatta-khusus-penumpang-di-hari

Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke