Salin Artikel

Kisah Para Perantau Rela Tak Mudik dan Menahan Rindu demi Cegah Penyebaran Covid-19...

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen libur lebaran, natal, dan pergantian tahun terasa sangat berbeda tahun ini karena adanya kemunculan Covid-19.

Rindu berkumpul bersama keluarga sangat dirasa, namun pilihan tidak mudik untuk mencegah penularan Covid-19 dianggap paling baik.

Dilema itulah yang dialami para perantau baik dari daerah ke Jakarta dan sebaliknya.

Salah satu Dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran' Yogyakarta, Khuswatun Hasanah yang mengaku sudah 14 bulan tidak pulang ke rumahnya di kawasan Semanan, Jakarta Barat.

"Sudah satu tahun dua bulan tidak pulang ke Jakarta jengukin orangtua. Takut di perjalanan bawa penyakit buat orang lain dan orangtua," ujar Khuswatun melalui pesan singkatnya, Selasa (22/12/2020).

Khuswatun menyadari kondisi beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Yogyakarta dan Jakarta masih berada di tengah bayang-bayang Covid-19.

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi itu pun menyayangkan masyarakat yang masih nekat mudik baik pada momen lebaran hingga natal serta tahun baru 2021 ini.

"Jangankan untuk ke Jakarta, di Jogja aja takut mau keluar ke mana-mana. Lebih baik menjaga, agar kita tak menularkan orang lain dan kita tak tertular orang lain," katanya.

Kini, Khuswatun yang lebih memilih bertahan di rumah menghapus kerinduan bersama keluarga dengan cara lain yang lebih aman. Salah satunya dengan video call dengan orangtua.

"Meskipun sudah punya hasil swab PCR, (tapi) video call whatsapp sih sudah paling ampuh. Beberapa bulan kemrin malah suka dikirimin makanan setengah mateng sama orangtua karena mau mudik tidak berani," katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh Arsan (30), perantau asal Cirebon yang kini tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia lebih memilih tidak pulang ke kampung halaman demi mencegah Covid-19.

Sejak awal adanya pandemi Covid-19 pencegahan menjadi alasan yang utama Arsan untuk tetap bertahan di kos-kosan jika tak ada aktivitas yang lebih penting.

"Sampai saat ini kantor masih memberikan kelonggaran untuk kerja di kosan. Jadi keluar kalau kepentingan kerjaan, atau beli kebutuhan. Kalau mudik, saya lebih memilih tidak," kata Arsan.

Arsan pun menyiasatinya dengan menjalani komunikasi melalui telepon atau video call dibanding nekat untuk pulang ke kampung halaman di tengah keberadaan Covid-19.

"Sama kayak temen kosan yang lain, kalau kangen telepon atau VC (video call). Daripada saya pulang tidak tahunya bawa virus, jadi merasa bersalah," ucapnya.

Menurut Arsan, ini merupakan pengorbanannya untuk membantu pemerintah menekan penularan Covid-19. Dia berharap masyarakat lain bisa mengikuti pilihannya dengan tidak mudik atau liburan pada periode natal dan tahun baru ini.

"Lebih baik di rumah. Jangan sampai orang lain yang sudah menjaga agar tidak tertular (Covid-19), dengan kita datang malah jadi bawa penyakit. Saya berharap semua bisa menghargai. Sehat itu mahal," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/22/15270011/kisah-para-perantau-rela-tak-mudik-dan-menahan-rindu-demi-cegah

Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke